Mas Ipin Dorong Masyarakat Tak Pakai Sterofoam jika Berikan Ucapan, Tapi Gunakan Bibit Tanaman

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin.
Sumber :
  • Viva Jatim/Madchan Jazuli

Trenggalek, VIVA Jatim – Upaya melestarikan alam dan menjaga ketersediaan lingkungan tetap hijau terus dilakukan oleh berbagai pihak. Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengajak kepada instansi atau masyarakat jika memberikan ucapan yang biasa menggunakan karangan bunga atau sterofoam beralih ke bibit tanaman.

Bupati Trenggalek Berangkatkan 359 CJH, 48 Persen Kategori Lansia

Hal tersebut disampaikan usai prosesi Peringatan Hari Jadi Trenggalek yang ke 829. Ia menginginkan adanya alternatif baru dalam memberikan ucapan selamat dan sebagainya tidak malah menimbulkan sampah.

"Sebenarnya kita sarankan untuk semuanya. Ke depan nanti ucapkan rangkaiannya dari bunga asli dan bibit tanaman, sehingga tidak menghasilkan sampah," ungkap Mochamad Nur Arifin di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Kamis, 31 Agustus 2023.

DLH Catat Volume Sampah di Lamongan Meningkat 60 persen Saat Lebaran

Selain tak menimbulkan sampah, Mas Ipin sapaan akrabnya menilai dengan bibit tanaman bisa lebih terjangkau bila dibandingkan dengan karangan bunga atau sterofoam.

Kalau karangan bunga dari sterofom rata-rata Rp 750 ribu sampai satu juta, ini cukup dengan Rp 500 ribu sudah banyak bibit yang diperoleh. Terlebih di Trenggalek juga banyak yang membibitkan tanaman buah dan sebagainya.

Momen Gayeng Bupati Trenggalek dan Kediri Naik Mobil Listrik di Sela Retret

"Dengan itu juga menggerakkan ekonomi masyarakat. Jadi pengusaha pengusaha karangan bunga yang ada di Trenggalek saya sarankan sekarang deder (membuat awal) pembibitan," terangnya.

Menurut Mas Ipin, seperti contoh dalam gelaran Hari Jadi Trenggalek yang ke-829, ucapan selamat dalam rangkanya seperti itu, akhirnya tidak ada sampah. Sebab, biasanya karangan-karangan sterofom mubazir dibuang.

"Kalau ini masyarakat yang menonton semuanya bawa pulang bibit-bibit itu dengan sukacita, ada yang lombok ada yang sawi dan macam-macam," bebernya.

Bupati muda ini berharap, sesuai tema 'Ngayomi, Ngayemi, Ngayani' benar-benar bisa terlaksana. Bisa memberikan pengayoman dan pengayeman yang akhirnya bisa memberikan kemakmuran bagi masyarakat. 

Tampak disepanjang taman Pendopo Kabupaten Trenggalek, berjajar ratusan bibit pohon dan bibit buah. Belum usai prosesi kirab pusaka, ratusan masyarakat berebut mendapatkan secara cuma-cuma.

Ada yang mendapat lebih dari satu bibit. Tidak hanya kalangan ibu-ibu, melainkan juga bapak-bapak hingga anak kecil turut serta berebut. Tak hanya di halaman pendopo, bibit juga dibagikan di belakang iring-iringan kirab pusaka.