Komplotan Maling Bobol 3 Rumah Elit di Surabaya, Kini Sudah Ditangkap Polisi

Kendaraan komplotan tampak pada CCTV sedang menyatroni rumah korban.
Sumber :
  • Mokhamad Dofir/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim –Kasus pembobolan tiga rumah elit di Perumahan Puri Galaxy Cluster Jasmine Court, Surabaya, menggemparkan publik. Selain karena rumah yang dibobol saling berdekatan satu sama lain, aksi nekat pelaku di siang bolong itu juga berlangsung dalam rentang waktu hitungan menit.

Pria di Surabaya Bunuh Adik dan Keponakan, Diduga Rebutan Warisan

Peristiwa pembobolan terjadi pada Senin, 13 November 2023 kemarin. Rumah pertama yang disatroni berada di blok JC 1820. Pembobolan berlangsung pukul 13.30 WIB.

Rumah kedua berada di blok JC 1832, aksi ini terjadi 10 menit kemudian, tepatnya pukul 13.40 WIB dan rumah ketiga di blok JC 1818, sekitar pukul 14.00 WIB.

Ivan Pengusaha Surabaya yang Suruh Siswa Menggonggong Ditahan Usai Jadi Tersangka

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan, rumah elit pertama yang dibobol maling tersebut milik Theresia Sucihati Tanbunan. Ketika itu ia pergi menjemput cucunya. Selepas menjemput cucunya, Theresia balik ke rumah dan mendapati gembok pagar rumahnya rusak. 

"Gembok dan pintu rumah pelapor satu (Theresia) rusak terbuka, setelah di cek ternyata perhiasan hilang," kata Hendro, Kamis 16 November 2023.

Ivan Pengusaha Surabaya yang Suruh Siswa Bersujud dan Menggonggong Ditangkap

Perhiasan yang raib berupa liontin. Theresia lalu melaporkan kejadian itu ke Polsek Sukolilo Surabaya. 

Kemudian korban kedua, bernama Dji Pai Len. Kepada polisi, ia menceritakan saat itu ia pergi kerja sekitar pukul 09.00 WIB. 

Sebelum berangkat, ia memastikan gembok rumah sudah terpasang di pintu pagar. Namun, betapa terkejut saat korban tiba di rumah, gembok sudah rusak.

Dji Pae lantas mengkroscek isi rumah. Di sana, ia mendapati isi rumah berantakan. Bahkan, uang hingga ponselnya raib.

"Uang tunai Rp 2 juta, 2 unit Handphone, 1 unit laptop, 1 unit galaxy tab, dan perhiasan hilang," lanjutnya.

Dji Pae pun mengikuti langkah Theresia, melaporkan kejadian itu ke Polsek Sukolilo Surabaya.

Di hari yang sama, korban ketiga juga mengalami hal serupa. Ia adalah Yuliati Indah Tri Hartono.

Dalam keterangan dan laporan ke polisi, Yuliati bilang ia meninggalkan rumah pukul 10.30 WIB. Namun siang harinya, sekitar pukul 14.00 WIB, Yuliati mendapat informasi dari grup WhatsApp jika rumahnya dibobol maling.

Yuliati dan suaminya lantas melaporkan kejadian itu ke Polsek Sukolilo Surabaya.

5 Pelaku Komplotan Ditangkap Polisi

Berdasarkan laporan korban, polisi langsung bergerak, melakukan serangkaian penyelidikan. Mulai olah TKP, menginterogasi saksi-saksi, hingga menganalisa CCTV. Begitu memperoleh cukup petunjuk, Hendro mengatakan beberapa personel Unit Resmob diterjunkan untuk memburu komplotan.

Usaha polisi membuahkan hasil, dipimpin oleh Kanit Resmob AKP Jhoson Sianturi para pelaku berhasil diamankan ketika sedang menginap di sebuah hotel pada Selasa, 14 November 2023, sekitar pukul 21.00 WIB.

"Kami menyergap para pelaku yang sedang istirahat di salah satu hotel dekat Bandara Juanda Sidoarjo," tegas Hendro.

Hendro menjelaskan, ada lima pelaku yang telah diamankan. Seluruhnya ditangkap tanpa perlawanan. Sebab, kelimanya dibekuk ketika sedang terlelap tidur di hotel yang menjadi persembunyiannya.

"Mulanya, kami mengamankan tersangka atas nama Brata Kandawiaji dan Faisal Tanjung di Jalan Jambu, Perum Pondok Candra, Waru, Sidoarjo," ujarnya.

Berdasarkan keterangan dari dua tersangka itu, petugas langsung melakukan pengembangan. Lantaran, mendapat identitas dan keberadaan tiga pelaku lainnya.

Tak berselang lama, tiga pelaku lain, yakni Hendra, Juni Alamsyah, Edi Iskandar dibekuk pada sebuah hotel di kawasan Sedati Sidoarjo.

Selanjutnya para pelaku beserta barang bukti dibawa ke Polrestabes Surabaya untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut. 

Selain mengamankan lima pelaku, polisi juga menyita 14 ponsel, delapan jam tangan, dua kamera, tujuh laptop, dua tab, 10 tas, sejumlah perhiasan, uang tunai, dua pasang nopol palsu yang merupakan hasil kejahatan para pelaku.

Kini, polisi masih mendalami rekam jejak para pelaku dan mengembangkan kasus tersebut.