Bangunan Liar di JLS Tulungagung bakal Ditertibkan, Ada 87 Lapak di Kawasan Gemah

Papan larangan mendirikan bangunan di JLS Tulungagung
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Selain itu, Pemkab Tulungagung juga telah mencari solusi bagi pedagang-pedagang yang sudah berjualan dengan mencarikan tempat rest area. Tak hanya di titik JLS Tulungagug Lot 6 saja, melainkan juga di area sebelah timur Lot 6a dan Lot 6b yang sudah selesai beberapa titik segera dikerjasamakan dengan Perhutani.

Indahnya Pesona Laut yang Tersimpan di Balik Bisingnya Kota Industri Gresik

Sementara, untuk jangka panjang baik dari Badan Perencanaan Daerah (Bappeda), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) juga ada anggaran secara grand desain, atau perencanaan kaitannya pelaksanaan pariwisata atau rest area dijadikan satu.

Sekali lagi, bangunan permanen ini masih menjadi perhatian bagi Pemkab Tulungagung. Selain mengganggu pemandangan di sisi selatan jalan yang membentang ke arah pantai, juga dapat menimbulkan arus tersedat karena banyak parkir di bahu jalan.

4 Tuntutan Utama yang akan Disuarakan Ribuan Buruh di Surabaya

"Itu yang menjadi posisi sulitnya, kita tadi fokus pertama bangunan non permanen, terutama yang di bahu jalan. Memang harus kita bersihkan. Ketika permanen kebanyakan di wilayah Perhutani, tadi juga ada kesanggupan dari Perhutani untuk mempertibkan itu. Dalam rapat usulan minta ada satgasnya, bisa bergerak sendiri-sendiri," pungkasnya.

Terpisah, Camat Besuki, Eka Prihadi menjelaskan soal penertiban sementara ini belum tahu menahu, karena ia beralasan masih baru 2 bulan ini menjabat 

Komitmen GISLI Tulungagung Bantu Program Pemerintah Jadi Poros Maritim Dunia

sebagai orang nomor satu di Kecamatan Besuki.

"Ya tunggu dulu saja. Sudah kami inventarisir, yang permanen tidak hafal," jelas Eka Prihadi.

Halaman Selanjutnya
img_title