Pandangan Islam soal Tradisi Tabur Bunga saat Ziarah ke Makam Leluhur

FPKUB Sumenep Tabur Bunga di Makam Pahlawan
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA Jatim –Tradisi ziarah atau nyekar ke makam keluarga, leluhur atau kerabat sudah menjadi kebiasaan di Indonesia, khususnya umat Islam. Apalagi menjelang datangnya Bulan Suci Ramadan, kebanyak orang berziarah sebelum memulai ibadah puasa. 

Santapan Lebaran Bikin Naik Kolesterol? 6 Buah ini Bisa Bantu Netralkan Tubuhmu

Kebiasaan lain yang juga terjadi adalah proses menabur bunga di atasmakam saat ziarah. Momen ini nyaris tidak pernah dilewati oleh siapa saja yang berkesempatan ziarah. Lantas bagaimana pandangan Islam perihal tradisi tabur bunga tersebut? Berikut ini penjelasan Buya Yahya, dikutip dari VIVA, Jumat, 8 Maret 2024.

Buya Yahya menjelaskan hukum tabur bunga saat ziarah atau nyekar ke kuburan jelang bulan Ramadhan. Buya Yahya mengisahkan pada zaman Nabi dan mengingatkan hal ini.

Umat Islam akan Jalani 2 Kali Ramadan dalam Setahun, Kapan Itu?

“Menabur bunga itu tidak ada memang pada zaman Nabi Islam menabur bunga,” ujar Buya Yahya, sebagaimana dikutip laman tvOnenews.com pada Jumat dari YouTube Al-Bahjah TV.

Lalu bagaimana hukum tabur bunga saat ziarah atau nyekar? Kata Buya Yahya, saat zaman Nabi SAW ada pelepah kurma.

Buya Yahya: Bagaimana Hukum Puasa Syawal tapi Masih Punya Utang di Ramadan?

Kemudian Nabi SAW mengambilnya kemudian membelah menjadi dua.

“Kemudian Nabi menancapkan ke dua kuburan, lalu mendoakan semoga Allah akan meringankan kepada dua mayat yang dikubur sebelum kering,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
img_title