Tradisi Malem Selawe: Acara Rutin Peninggalan Sunan Giri untuk Mendapat Berkah Lailatul Qadar

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat berziarah ke makam Sunan Giri
Sumber :
  • Viva Jatim/Tofan Bram Kumara

Gresik, VIVA Jatim – Tradisi malem selawe (malam ke-25 di bulan Ramadan) merupakan salah satu kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Gresik. Tradisi tersebut telah berjalan turun temurun sejak masa dakwah Sunan Giri, ratusan tahun silam.

Satlantas Polres Lamongan Klaim Angka Kecelakaan Minim di Jalur Mudik Lebaran

Malam selawe adalah salah satu dari malam ganjil yang istimewa di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Karena di malam ganjil ini, diindikasikan turunnya malam Lailatul Qadar.

Konon menurut sejarah, tradisi Malem Selawe merupakan agenda rutin di malam ke 25 bulan Ramadan. Tradisi ini dipercaya telah ada sejak zaman Raden Paku (Sunan Giri).

Tips Merawat Mobil yang Lama Tidak Terpakai usai Ditinggal Mudik

Kala itu, sebelum mudik, Sunan Giri mengajak para santrinya untuk beri'tikaf di Masjid Giri, dengan harapan mendapatkan berkah malam Lailatul Qadar.

Pada era sekarang, tradisi tersebut berkembang tidak hanya beri'tikaf di masjid. Melainkan juga berziarah ke makam Sunan Giri dan melakukan berbagai amaliyah lainnya.

ASN Bisa WFH 16-17 April 2024, Menhub RI: Perkuat Manajemen Arus Balik Lebaran

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani berziarah ke makam Sunan Giri bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Gresik, Kamis, 4 April 2024 malam.

Di makam Sunan Giri, Bupati Gresik juga berkesempatan menyaksikan dua peninggalan Sunan Giri yakni, sajadah dan keris. Saat itu sebagai simbol perjuangan dakwah penyebaran Islam di Gresik masa lampau, yang dikeluarkan oleh pengurus yayasan yang mengelola kawasan makam waliyullah di Bukit Giri tersebut.

Halaman Selanjutnya
img_title