Suhriyeh Kuli Panggul Naik Haji, 40 Tahun Menabung

Suhriyeh kuli panggul naik haji
Sumber :
  • istimewa

Surabaya, VIVA Jatim – Suhriyeh (60), sehari-hari bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Pabean Surabaya. Tiap hari ia rutin menyisihkan Rp10 ribu, kadang hanya Rp2 ribu sebagai tabungan haji. Kini ia telah berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji.

WHO Kerjasama dengan Arab Saudi Terbitkan Kartu Kesehatan Haji

Pada musim haji 2024 ini, wanita asli Sampang, Madura ini, tergabung dalam kloter 15 dari Kota Surabaya dan telah terbang dari Bandara Juanda ke Tanah Suci pada Rabu, 15 Mei 2024 kemarin pukul 05.30 WIB.

Suhriyeh menuturkan, profesi sebagai kuli panggul ia lakoni selama sekitar 40 tahun. Penghasilan ia dapatkan tiap hari sekitar 30-40 ribu. “Itupun kalau ramai,” ujarnya saat ditemui di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

10 Orang Jemaah Haji Debarkasi Surabaya Masih di Arab Saudi karena Sakit

Dari pendapatannya itu, tiap hari ia menyisihkan sekitar 10 ribu sebagai tabungan haji. “Kalau sepi ya paling saya hanya bisa menyisihkan 2000 rupiah,” kata anak ketiga dari 5 bersaudara ini menuturkan. 

Sedikit demi sedikit ia rutin menyisihkan uang penghasilan dari bekerja sebagai kuli panggul. Setelah menabung sekian lama, pada 2011 Suhriyeh bisa mendaftar haji. “Saya mendaftar haji karena saya belum berkeluarga,” ungkapnya.

Kloter Terakhir Jemaah Haji Debarkasi Surabaya Tiba, Total 81 Orang Wafat di Tanah Suci

Dari keluarga besarnya, Suhriyeh adalah satu-satunya yang mendapat kesempatan bisa naik. “Kalau dari nominal uangnya, sedikit pendapatan saya, tetapi Alhamdulillah, barokah. Saya bisa naik haji,” ujarnya.

Suhriyeh mengaku kuli panggul adalah satu-satunya pekerjaan yang ia jalani. Ia tidak mempunyai pekerjaan lain. “Pernah mencoba nyambi jualan, tapi saya tidak bakat, malah rugi,” tukasnya.

Halaman Selanjutnya
img_title