Kilas Balik Sejarah Air Zamzam, Ikon Mata Air di Tanah Suci Makkah

Kran air zamzam untuk jemaah haji di Masjidil Haram
Sumber :
  • Viva.co.id

Mereka berdua pun dapat minum dan mendirikan tenda di sana. Mata air yang memancar dari kaki Ismail itu kemudian dikenal sebagai air zamzam. Mata air zamzam itu masih mengalir hingga kini.

Besok Jemaah Haji Kloter Terakhir Debarkasi Surabaya Tiba di Tanah Air

Pada masa lalu, mata air zamzam ini sempat menghilang terkubur tanah. Sampai kemudian ditemukan kembali Abdul Muthalib, pemimpin Bani Hasyim yang merupakan kakek dari Nabi Muhammad SAW.

Bani Hasyim yang merupakan klan penting suku Quraisy Mekah. Abdul Muthalib mendapat mimpi hingga diminta menggali tepat di letaknya mata air zamzam di masa Ibrahim. Ia membuatkannya sumur agar dapat menampung air lebih banyak.

1 Anggota Jemaah Haji Jombang Wafat di Pesawat saat Pulang dari Tanah Suci

Karena keutamaan inilah, penduduk Mekah mendaulat Bani Hasyim sebagai penjaga sumur zamzam. Seiring waktu, pengelolaan sumur zamzam mengalami banyak transformasi.

Terlebih, ketika sumur zamzam yang berada di dalam komplek Masjidil Haram, Ka'bah, menjadi otoritas Kerajaan Arab Saudi, sebagai khadimul haramain. Pada tahun 1373 Hijriah/1953 M, pengambilan air zamzam yang semula masih menggunakan timba diganti menggunakan pompa air.

Garuda Terlambat 28 Jam Pulangkan Jemaah Haji, Kemenag: Delay Lagi dan Lagi

Pompa ini menyalurkan air dari kedalaman sumur 18 meter ke bak penampungan air, dan di antaranya juga ke kran-kran yang ada di sekitar sumur zamzam.

Sepuluh tahun berselang, Raja Arab Saudi, Khalid bin Abdul Aziz Al Sa'ud, membuat terowongan bawah tanah persis di bawah sumur zamzam untuk memperluas tempat tawaf. Tempat mengambil air zamzam dipindah ke ruang bawah tanah dilengkapi kran-kran air.

Halaman Selanjutnya
img_title