Kilas Balik Sejarah Air Zamzam, Ikon Mata Air di Tanah Suci Makkah

Kran air zamzam untuk jemaah haji di Masjidil Haram
Sumber :
  • Viva.co.id

Sekarang ini, terowongan bawah tanah untuk mengambil air zamzam juga sudah ditutup untuk memberikan keluasan bagi jemaah haji dan umrah yang akan thawaf, salat atau berdoa.

Konferensi Internasional di Makkah Perkuat Persatuan Umat Islam

Namun, untuk letak sumurnya tidak berubah, berada di lintasan Tawaf, letaknya kira-kira 20 meter dari pintu Ka'bah.

Pada tahun 1415 H/1994, pemerintah Arab Saudi membuat badan khusus yang mengurusi air zamzam dan distribusinya kepada jemaah haji dan umrah.

Arab Saudi Tolak Keras Ide Netanyahu agar Palestina Dirikan Negara di Wilayahnya

Badan ini terus bertransformasi menjadi badan usaha wakaf atau non profit yang dibentuk tahun 1431 H/2010 oleh Raja Abdullah bin Abdul Aziz. Badan usaha wakaf atau yang dikenal dengan nama Suqya Zamzam ini berlokasi di Kudai, sekitar 4 kilometer dari Masjidil Haram.

Dari tempat ini, air zamzam dari Masjidil Haram disedot dengan mesin canggih dan pipa anti karat dengan kapasitas 200 ribu liter/hari.

Komitmen Menag Buat Jemaah Haji Tersenyum: Kita Ingin Husnul Khatimah

Air disaring/filter dan ditampung di kilang-kilang air dengan berkapasitas 15.000 m3. Filter berfungsi menyaring dan membersihkan air dari pasir atau partikel lain yang ikut tersedot dari sumur asal, sehingga layak untuk dikonsumsi.

Selain itu, air zamzam yang ada di kilang ini juga dikemas dalam botol galon 5 liter, dan didistribusikan untuk dijual sebagai buah tangan untuk jemaah haji atau umrah. Harga per galonnya cukup murah, sekitar 3.25 Riyal atau sekitar Rp12.500.

Halaman Selanjutnya
img_title