Urgensi Membangun Kecakapan Literasi dan Keamanan Digital Anak

Ilustrasi Kecerdasan Buatan
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA Jatim – Setiap orang tua tentu memiliki peranan penting dalam menjaga dan melindungi anak. Tak hanya itu, orang tua juga bertanggungjawab membentuk pribadi anak yang cerdas dan memiliki kecakapan literasi digital yang baik. Hal itu dinilai penting di tengah arus era teknologi yang kian pesat. 

Kata Pemerhati Anak soal Aspek Hukum Kasus Asusila Guru dan Siswa di Gorontalo

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Kawiyan, mengungkapkan bahwa kasus kekerasan terhadap anak, termasuk kekerasan seksual yang diawali dari konten digital, masih mengkhawatirkan.

“Pada 2022 ada sebanyak 4.683 kasus, sementara pada 2023 tercatat 3.877 kasus. Banyak pelakunya berasal dari orang terdekat,” ujarnya dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Perlindungan Anak dalam Ruang Digital', dikutip dari VIVA, Kamis, 20 Juni 2024.

Sukses Periode Pertama, Relawan P2K Optimis Menangkan Dhito-Dewi

Menurut Kawiyan, orang tua perlu membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan teknologi untuk menjadi pembimbing yang tepat bagi anak-anak dalam mengakses media digital.

“Tak jarang orang tua tertinggal dalam literasi digital dibandingkan anak-anak. Oleh karena itu, diperlukan solusi konkret seperti kelas edukasi literasi digital khusus orang tua,” lanjutnya.

Beredar Kabar FPI Tolak Kiai Marzuki Mustamar di Acara Maulid Nabi di Surabaya

Spesialis Perlindungan Anak UNICEF Indonesia, Astrid Gonzaga Dionisio, menekankan pentingnya membangun lingkungan aman dan protektif dari orang tua dan keluarga.

“Kunci utama dalam melindungi anak di era digital adalah membangun lingkungan yang aman, di mana anak-anak merasa nyaman untuk belajar, berinteraksi, dan berkreasi tanpa rasa takut akan bahaya online,” jelasnya.

Astrid juga menyoroti pentingnya pencegahan, pengawasan aktivitas online anak, penggunaan kontrol orang tua pada perangkat elektronik, dan edukasi literasi digital.

“Undang-undang Perlindungan Anak dan UU ITE menjadi landasan penting dalam mewujudkan lingkungan digital yang aman bagi anak. Namun, regulasi saja tidak cukup. Peran orang tua dan komunitas sangatlah esensial,” tegasnya.

Dalam rangka membentuk anak-anak yang cerdas literasi dan bijak dalam menggunakan teknologi digital, kombinasi pendidikan, pengawasan, dan regulasi yang kuat adalah kunci utamanya.

Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Membangun Kecerdasan Literasi dan Keamanan Digital Anak