Mengenal Badrut Tamam, Putra Madura yang Kini Jadi Asdatun Kejati DKI

Badrut Tamam, Asdatun Kejati DKI Jakarta
Sumber :
  • Istimewa

"Setelah dari Pamekasan, saya pindah menjadi Kepala Seksi Intelijen pada Kejaksaan Negeri Jakarta Utara. Kemudian Kepala Seksi Sosial Politik pada Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta," katanya.

Sopir Ngantuk, Mobilio Tabrak Tiang PJU di Jalan Sulawesi Surabaya

Karir Badrut Tamam terus melejit. Pada tahun 2013, ia bertugas di Kejagung sebagai Pemeriksa Pidana Umum (Pidum) dan Perdata pada Jaksa Agung Muda di Kejagung RI. Tahun 2014 diangkat sebagai koordinator tindak pidana khusus di Kejati Sumatra Barat (Subar).

Karirnya kemudian dilanjutkan sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Muna, Sulawesi Tenggara, pada Tahun 2016. Selama menahkodai Kejari Muna, lebih kurang dua tahun dua bulan, beberapa perkara korupsi dinaikkan. Prestasi itu membawa Kejari Muna dalam dua kali berturut-turut mendapat penghargaan dari Kajati Sultra 2016 -2017.

Pedagang CFD Tulungagung Keukeuh tak Mau Pindah

Dengan ketegasan dan kedisiplinannya, ia berhasil menoreh berbagai prestasi dalam pengungkapan atau penanganan perkara. Salah satunya tindak pidana korupsi.

Karakter Badrut Tamam juga selalu membawa perubahan untuk kantor yang dipimpinnya mulai dari penataan kantor sampai dengan pembangunan rumah dinas para Kasi dan pegawai.

Kepulangan Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Capai 36 Persen, Lansia Dapat Atensi Khusus

Pada tahun 2019 telah membawa Kejaksaan Negeri Bangkalan meraih Wilyah Bebas Korupsi dan mendapat penghargaan dari Kemenpan RI.