Pameran Tunggal di Surabaya, Pelukis Cilik Asal Gresik Pamerkan 18 Karya

Pelukis cilik Sanggar Daun Isabell Roses di Galeri Merah Putih
Sumber :
  • Viva Jatim/Tofan Bram Kumara

Gresik, VIVA Jatim – Masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) 24 Gresik, pelukis cilik Isabell Roses (13) sudah berani menggelar pameran tunggal bertema Menjelajahi Lawasan di Galeri Merah Putih komplek Balai Pemuda, Surabaya, Minggu, 8 September 2024.

Gadis Malang ini Gelar Pameran Lukisan Tunggal Kedua, Terinspirasi Cerita Panji

Pelukis beraliran realis asal Gresik ini memamerkan 18 karya yang di lukis sejak tahun 2020 hingga tahun 2024 dengan kurator lukis Arik S Wartono yang sekaligus pengasuh sanggar Daun. Dipamerkan mulai 8 hingga 13 September 2024.

Dari karya-karya yang dipamerkan, lukisan berjudul tiga pembatik dengan bahan cat air diatas canvas berukuran 70x100 cm di buat tahun 2021tersebut Isabella Roses membutuhkan waktu 1 bulan 3 Minggu.

Puluhan Seniman Cilik Sanggar Daun Pameran, Ada Lukisan Bertema Konflik Palestina-Israel

Sedangkan lukisan judul Adhang Pawon yang di lukis menggunakan cat air dengan ukuran 60x50 cm di buat tahun 2022 membutuhkan waktu hampir 3 bulan menjadi bukti teknik skill realis dari pelukis binaan Sanggar Daun ini sangatlah baik.

"Pameran bersama sudah 13 kali dan ini menjadi pameran tunggal kali pertama bagi Isabell. Sejak usia 9 tahun, dia sering melukis realistis. Dia mengolah gagasan dengan baik dalam melukis," kata Arik W Wartono.

Trophy Piala Dunia U-17 Mampir di Surabaya, Erick Thohir Ajak Warga Pawai

Arik menjelaskan Isabel ini masih Gen Z di dunia lukis, dia menjadi pionner dalam melukis aliran realis di usia sesama pelukis cilik.

Dan pelukis-pelukis cilik Sanggar Daun yang fokus di aliran realis hanya Isabell, pengelolaan gagasannya secara impresif, realis. Meski karya terbaru tidak murni realis tapi unsur realisnya dihilangkan

"Semoga pameran awal ini menjadi titik awal bagi Isabell untuk terus berkembang. Dia masih menjadi pelukis Sanggar Daun yang terbaik, tapi banyak juga pelukis sanggar daun juga bagus bagus," ungkapnya.

Sementara itu Isabell mengaku kadang mencari ide melukis yang agak sulit. Sehingga butuh waktu lama, apalagi pada pameran tunggal ini lebih tertarik dengan permainan lawas atau kegiatan yang lawas seperti orang menenun, membatik, permainan gobak sodor, Patel lele, egrang dan lainnya.

"Saya pilih tema Lawasan ini, karena dulu sering mendapat cerita dari orang tua tentang permainan atau aktivitas jaman dulu, jadi dari situ timbul ide untuk melukis jaman-jaman kuno. Seperti membatik, menenun, dan kegiatan lainnya," kata anak dari pasangan Dian Handayani dan Fahrudin Mawardi ini.