Pohon Bidara dan Sejarah Dakwah Syeikh Mahfudz di Sumenep

Pohon Bidara di makam Gurang garing Sumenep
Sumber :
  • Istimewa

JatimSyeikh Mahfudz dipercaya di kalangan masyarakat Sumenep Madura merupakan seorang waliyullah yang jasadnya dimakamkan di Asta Gurang Garing di Kecamatan Batang Batang Sumenep Madura. 

Patut Ditiru, Program CSR Perusahaan Properti Ini Berupa Perbaikan Jalan di Sumenep

Diceritakan pada zaman dulu bahwa Syekh Mahfudz mendapat titah untuk menjabat sebagai hakim kerajaan ketika menyebarkan Islam di wilayah Gapura Timur, Kecamatan Gapura, Sumenep, Madura. 

Namun, Syekh Mahfudz tetap memilih ingin bersama santri-santrinya untuk berdakwah, maka penawaran menjadi hakim kerajaan pun ditolak dengan cara halus. Sang raja marah dan meminta Syekh Mahfudz untuk mengisi air gentong raksasa yang kering (gurang garing). 

Strategi Jitu Toko Kelontong Madura Saingi Indomaret dan Alfamart

Dengan izin Allah, hujan terjadi dan hanya mengisi gentong raksasa tersebut hingga meluap. Atas kejadian ini pihak kerajaan merasa aneh dan sang raja menyebutkan kalimat ‘lambi cabih’ (bibir pedas). Artinya, doa-doa Syekh Mahfudz mustajab atau cepat terkabul. Penyebutan Lambi Cabi tersebut juga dijadikan nama tempat penyebaran agama Islam pertama Syekh Mahfudz. 

Nama Lambi Cabi di wilayah desa Gapura Timur, Kecamatan Gapura, Sumenep juga dikenal sampai saat ini oleh warga Sumenep. Pindah Tempat Syekh Mahfudz bersama santri dan pengikutnya memutuskan pindah tempat. Ia memilih menyebarkan Islam di wilayah Desa Lombang, Kecamatan Batang-batang, Sumenep yang saat ini menjadi pemakaman dengan sebutan Gurang Garing. 

Menilik Sejarah Kabupaten Kediri yang Berusia 1220 Tahun

Penyebaran agama Islam di wilayah Desa Lombang mendapat tantangan besar. Warga banyak yang menentang hingga menguras tenaga Syekh Mahfudz dan terus berdoa. Penyakit muntaber mewabah di daerah itu. Banyak warga yang meninggal dunia. Bahkan, santri dan pengikutnya juga diserang penyakit muntaber. 

Lahan seluas 1.000 m2 habis hanya untuk pemakaman. Syekh Mahfudz juga dimakamkan di lokasi ini. Tumbuh Pohon Bidara Tak Berduri Bagi para ahli ruqyah, tentu sangat mengenal dengan pohon bidara. Warga Sumenep menyebut ‘Bukkol‘.

Halaman Selanjutnya
img_title