Waspada! Insomnia dan Stroke Mata Ancam Mereka yang Sering Main Ponsel
- IST
Surabaya, VIVA Jatim – Di era keterbukaan teknologi informasi, banyak dari mereka tidak memanfaatkannya dengan amat bijak. Justru kehadiran teknologi informasi malah mendatangkan petaka. Seperti memicu timbulnya penyakit insomnia dan stroke mata bagi mereka yang sering main ponsel tak kenal waktu.
Dilansir dari VIVA, Kamis, 12 Oktober 2023, penggunaan ponsel diketahui dapat berdampak negatif bagi tubuh. Salah satunya adalah insomnia. Insomnia adalah jenis gangguan tidur yang terjadi ketika seseorang mengalami kesulitan atau tidak bisa tidur.
Sesorang yang mengalami insomnia bahkan dapat menyebabkan gangguan mata hingga berisiko terjadinya stroke pada mata. Bagaimana bisa? Spesialis mata dari Pusat Mata Nasional, RS Mata Cicendo Bandung, Dr. dr. Antonia Kartika, SpM (K), M.Kes menjelaskan bahwa insomia yang paling sering ditemukan ternyata berhubungan dengan digital eye strain.
"Digital eye strain ini berkaitan akibat aktivitas yang memang lama di depan gadget. Salah satu penelitian di Jepang menyatakan 67,24 persen dari pasien dengan digital eye strain mengalami kualitas tidur yang buruk," kata dia dalam virtual meeting, Kemenkes, Selasa 10 Oktober 2023.
Lebih lanjut, digital eyes strain yang disebabkan oleh gelombang cahaya pendek yang dihasilkan oleh screen komputer menurunkan kadar melatonin. Melatonin merupakan suatu hormon dalam tubuh yang disekresikan atau dihasilkan pada malam hari yang berfungsi untuk mengatur siklus tidur.
Dengan insomnia ini kata dia pastinya berisiko terjadi kecelakaan. Selain itu, berisiko terhadap penyakit hipertensi, jantung kencing manis yang juga patut diwaspadai karena bisa ada gangguan di mata yang dikenal stroke saraf mata.
Dijelaskannya jika saraf mata terganggu penglihatan kurang maksimal. Saraf mata kenal yang dikenal sebagai saraf optik, apabila terjadi sumbatan pada saraf optik aliran darah terganggu akibat hipetensi, jantung, kencing manis. Menyebabkan nutrisi dan oksigen yang harusnya diberikan ke saraf optik kurang maksimal.