Kasus Penembakan di Sampang Terungkap, Ini Alasan Pelaku Tembak Korban

Polda Jatim tunjukkan barang bukti kasus penembakan di Sampang
Sumber :
  • Mokhamad Dofir/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Kepolisian Daerah Jawa Timur berhasil mengungkap motif penembakan Muarah (48), tokoh masyarakat di Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, pada hari Jumat 22 Desember 2023, lalu.

Dina Tia, Mahasiswi KPI UINSA Surabaya Jadi Duta Ekowisata Jatim 2024

Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Totok Suharyanto menegaskan, penembakan terhadap Muarah bukan karena urusan politik, melainkan karena dendam pribadi.

Totok bilang, W (36) selaku Kepala Desa Ketapang Daya, Kabupaten Sampang, merasa dendam lantaran anak buahnya pernah ditembak oleh Muarah medio 2019 silam.

Wujudkan Pemilu Aman, Pj Gubernur Adhy Karyono Raih PWI Jatim Award

"Tidak ada kaitannya dengan motif politik, tapi murni bahwa tersangka W itu dendam berkaitan dengan peristiwa di tahun 2019. Dimana anak buahnya [W] waktu itu menjadi korban penembakan oleh korban yang saat ini dilakukan penembakan," ujar Totok saat jumpa pers di Mapolda Jatim, Kamis 11 Januari 2024.

Karena dendam kesumat, W kata Totok kemudian berencana menghabisi korban. Untuk memuluskan rencananya itu, W meminta bantuan H (31) dan S (51), keduanya warga Banyuates, Kabupaten Sampang. Keduanya bertugas mengawasi pergerakan Muarah sebelum dieksekusi.

Ansor Jatim Respons Polemik Warung Madura: Itu Konsep Nyata Ekonomi Kerakyatan

Selanjutnya W menyiapkan dua pucuk senjata api jenis revolver berkaliber 38 milimeter special smith and wesson dan pistol berkaliber 9 milimeter. Uang tunai senilai Rp 850 juta untuk bayaran dan sebuah motor jenis Yamaha Nmax sebagai sarana transportasi 

W lalu mendapati AR (30), warga Wedoro, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, yang bersedia menembak Muarah atas rekomendasi S.

Halaman Selanjutnya
img_title