Menjanjikan! Menilik Budi Daya Lobster Keramba Bawah Laut
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
"Murni air laut, tapi bagaimana caranya mengantisipasi masalah ammonia atau racun dari air tersebut ketika sudah dimasukkan bibit. Dari perkembangan itu sampai saya teliti, bagaimana caranya multing, makannya, kanibalnya selama 3 bulan," bebernya.
Setelah melihat perkembangannya bagus, dirinya mulai tertarik untuk mengembangka keramba di dasar laut. Hal tersebut sangat beralasan, pertama perkembangan lobster pasti jauh lebih cepat karena berada di alam.
Alasan kedua, sirkulasi air tidak menjadi beban. Dibandingkan di rumah harus menggunakan pengatur air supaya selalu bersih. Alasan ketiga, tidak mudah terserang penyakit ketika berada di laut.
Dirinya mengujicoba selama 3 bulan di rumah. Ketika 3 bulan ada perkembangan di rumah, maka Subendi punya pemikiran lagi bagaimana caranya untuk membikin kerambah di laut.
"Kalau di kolam saja dengan dasar yang bisa mempunyai perkembangan baik apalagi di laut. Saya mengamati di kolam rumah, saya bikin kerambah kecil-kecilan dengan dasar modal yang kurang," urainya.
Disinggung perihal kendala, ia mengaku kesulitan budi daya lobster tidak terlalu banyak. Hanya saja, media keramba di dasar laut terletak pada cuaca ekstrem. Ombak besar yang menerjang membuat keramba akan rusak, jika besi yang digunakan tidak kuat.
"Karena posisi besi yang saya rakit di laut tidak sesuai dengan kekuatan yang ada di gelombang tahun ini. Karena tahun ini tidak seperti tahun kemarin, sangat ekstrem sekali tahun ini," imbuhnya.