Ribuan CJH Asal Surabaya Ikuti Bimbingan Manasik Massal di UINSA

Gelaran bimbingan manasik haji massal yang dig
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA Jatim – Sekitar 1.300-an calon jemaah haji asal Surabaya melangsungkan bimbingan manasik haji massal di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), pada Minggu 28 April 2024.

Menjelang Wukuf, Jemaah Haji Diminta Siapkan Fisik dan Mental

Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Surabaya Pardi menyatakan, bimbingan manasik haji tahun ini dilaksanakan dua gelombang. Pertama, pada 28-29 April dan kedua pada 30 April-1 Mei 2024. Total ada 2.696 jemaah.

“Untuk memberikan pengetahuan-pengetahuan dan keterampilan-keterampilan, baik tentang pakaian ihram, bagaimana mereka di pesawat, makan minum di pesawat, hingga ibadah-ibadah sunnah yang mesti mereka lakukan baik di Makkah maupun Madinah,” kata Pardi.

Menag Pantau Langsung Keberangkatan Jemaah dari Makkah ke Arafah

Di dalam manasik haji ini, calon jemaah haji mendapat beberapa materi, mulai dari kebugaran fisik, serta kebijakan pemerintah Indonesia dan pemerintah Arab Saudi. Calon jemaah juga akan mendapat materi tata cara atau praktik ibadah hajinya.

“Mulai dari memakai pakaian ihram sampai tahapan-tahapan haji, kemudian saat di Arafah, di Minna itu diberikan bekal. Bekal kesehatan pribadi, obat- obat yang bisa dibawa, yang tidak bisa dibawa. Kemudian kalau ada lansia bagaimana memanfaatkan dan mendaftarkan tasyrikh dan lain-lain,” jelasnya.

Mahasiswa KPI UINSA Kenalkan Realita Media Massa lewat Edukasi dan Penelitian

Sebelumnya, ia juga mengatakan bahwa calon jemaah haji telah mendapatkan bimbingan manasik haji dari masing-masing Kecamatan selama 6 hari berturut-turut.

Calon jemaah haji, kata dia, minimal mendapatkan bimbingan manasik haji 10 kali di masing-masing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).

“Sehingga, kita berharap semua jemaah yang menjalankan manasik, baik di tingkat KBHU, kecamatan maupun kota, itu bisa benar-benar membawa jemaah yang mandiri, yang benar-benar siap melakukan semua tahapan hajinya, dan bisa benar-benar mendapatkan kemabruran,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga berpesan kepada jemaah agar menjaga kesehatan dengan sebaik mungkin. Ia menyarankan, agar jemaah juga latihan berjalan minimal 5-7 km untuk memastikan kesiapan saat menjalani ibadah haji.

“Karena ibadah haji ini adalah ibadah fisik yang paling pokok. Mulai dari hotel dan Masjidil Haram itu menggunakan bus, tapi begitu di terminal Masjidil Haram itu harus jalan untuk sampai ke pusat,” ujarnya.

Ia jmengimbau kepada seluruh calon calon jemaah haji agar mempersiapkan diri terkait dengan doa-doa. “Dan jangan lupa meminta maaf ke saudara, untuk mempermudah dan memberikan rasa aman dan tentram ketika ada di sana,” pungkasnya.