Siswi SD di Lamongan Meninggal Diduga karena Dibully, Ortunya Lapor Polisi
- Imron Saputra/Viva Jatim
Lamongan, VIVA Jatim – Seorang siswi SDN Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, meninggal dunia diduga usai dirundung atau dibully oleh temannya di sekolah. Korban sempat dirawat di rumah sakit namun nyawanya tak tertolong. Orang tua (ortu) korban pun melapor ke Kepolisian Resor Lamongan.
Kuasa hukum korban, Febri, menjelaskan, perundungan itu terjadi pada Senin, 19 Februari 2024, saat upacara bendera di sekolah tersebut. Saat itu, korban yang mengikuti upacara berlari tapi didorong oleh salah satu temannya.
Korban pun terjatuh. Nahas, tubuh korban terjatuh di atas pecahan keramik. Akibatnya, tubuh korban tertusuk pecahan keramik dan merusak pankreasnya. Korban akhirnya dilarikan ke pusat kesehatan masyarakat setempat. Karena parah, korban dirujuk ke rumah sakit di Surabaya.
Febri menuturkan, karena diduga menjadi korban perundungan, pihak keluarga korban akhirnya melapor ke Polres Lamongan pada Kamis kemarin. Ortu korban tak segera melapor karena masih fokus mendampingi perawatan korban di rumah sakit.
“Dan pihak sekolah juga kita sayangkan karena tidak ada kepedulian kepada keluarga korban," katanya, Jumat, 3 Mei 2024.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Lamongan Inspektur Polisi Dua Andi Nur Cahya membenarkan adanya laporan kasus dugaan perundungan yang menyebabkan siswi SDN Karanggeneng meninggal dunia.
Laporan tersebut, kata Andi, ditindaklanjuti dan saat ini masih dalam proses penyelidikan. Sejumlah saksi dimintai keterangan.