Musim Kemarau Tiba, Legislator DPRD Jatim Wanti-wanti Kebakaran Hutan
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim – Musim kemarau segera tiba. Bahkan, menurut BMKG, 19 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Karena itu, anggota Fraksi PPP DPRD Jatim Habib Mahdi mengingatkan agar pemerintah dan masyarakat berhati-hati akan potensi kebakaran.
Wanti-wanti tersebut disampaikan Habib Mahdi terutama untuk Jawa Timur. Sebab, ada beberapa titik hutan di Jatim yang kerap kali mengalami kebakaran ketika kemarau tiba. Ia meminta Pemprov Jatim melakukan mitigasi sejak dini agar kebakaran hutan dapat dicegah.
"Jangan sampai kebakaran hutan terjadi lagi di Jawa Timur. Sudah banyak kerugian besar yang ditanggung dampak dari kebakaran hutan yang meluas di Jawa Timur seperti tahun lalu, " kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim itu, Selasa 28 Mei 2024.
Habib Mahdi menambahkan, mitigasi dan deteksi dini pada area kerawananan bencana perlu dilakukan. "Upaya mitigasi area rawan tersebut diperlukan agar kawasan hutan yang ada di Jawa Timur tetap terjaga dari dampak bencana kebakaran hutan," ujarnya.
Berdasarkan peta dari BMKG, ada sejumlah daerah di Jatim saat musim kemarau sangat rawan kebakaran hutan. Sejumlah daerah tersebut, di antaranya, kawasan Surabaya Raya (Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya) dinyatakan berwarna merah atau mudah terbakar.
"Sedangkan daerah di Jatim dengan letak geografis dan dataran lebih tinggi berwarna oranye hingga biru atau tidak mudah terbakar dan aman ada di beberapa lokasi. Di antaranya Malang, Jember, Banyuwangi, dan Trenggalek," papar Habib Mahdi.
Selain itu, lanjut dia, daerah lainnya di Jatim yang paling tinggi rawan kebakaran hutan adalah di Situdondo dengan 33 titik kerawanan. "Disusul Kabupaten Madiun dengan 17 titik rawan dan Kabupaten Jombang dengan 15 titik rawan. Ada juga Pasuruan, Pamekasan, Kediri, dan Bojonegoro,” pungkas Habib Mahdi.