Sudah Borong 7 Partai untuk Maju di Pilgub Jatim, Khofifah: Besok 1 Partai Lagi

Khofifah Indar Parawansa
Sumber :
  • Viva Jatim/A Toriq A

Surabaya, VIVA Jatim – Pasangan calon gubernur-wakil gubernur pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2024 Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak sudah mengantongi rekomendasi dari 7 partai politik. Terbaru, ada 1 partai lagi yang akan mengeluarkan rekomendasi kepada duet petahana tersebut.

Nelayan Tuban Hilang saat Melaut, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian

“Besok insya Allah ada 1 partai lagi. Besok saya ke Jakarta dan menyampaikan terima kasih atas suport dari keberseiringan partai-partai yang mendukung kami, saya dan Mas Emil,” kata Khofifah usai menerima petugas Pantarlih yang melakukan coklit di rumahnya Kelurahan Jemurwonosari, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, Rabu, 17 Juli 2024.

Khofifah belum menjelaskan partai apa yang akan memberikan rekomendasi terhadap dirinya dan Emil. Sampai saat ini, ia sudah mengantongi rekomendasi dari 7 partai, yakni Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PPP, PSI, dan Perindo. “Insya Allah ada tujuh partai [yang mendukung Khofifah-Emil],” ujarnya.

Polda Jatim Kumpulkan Ratusan Kantong Darah saat Bakkes Harlantas ke-69 di Surabaya

Kendati sudah memborong partai, Khofifah mengaku tak menganggap enteng siapa pun pasangan calon yang akan dihadapinya. Ia mengaku tetap waspada. “Waspada itu artinya tidak boleh menganggap ini sesuatu yang biasa-biasa. Kalau saya, tetap melakukan persiapan semaksimal mungkin, terutama secara konseptual dan programatik,” tandas Gubernur Jatim periode 2019-2024 itu.

Sebagai wujud keseriusan, Khofifah mengaku urusan Pilkada Jatim tidak hanya dirumuskan di Surabaya, tapi juga dengan pihak-pihak yang berkompeten di Jakarta. Sebab, menurutnya, membangun Jawa Timur tidak cukup hanya dilihat dari perspektif lokal dan regional, tapi juga harus dilakukan dengan pendekatan nasional bahkan global.

Presiden Jokowi sudah Teken Surat Mundur Mensos Risma

Menurut Khofifah, Jawa Timur merupakan provinsi strategis untuk kepentingan nasional. Apalagi jika nantinya IKN berkantor di Kalimantan Timur. Kata dia, ketika itu terjadi, maka secara de facto Jatim berfungsi laiknya ibu kota negara. 

"Karena misalnya IKN [Ibu Kota Nusantara] di Kaltim [Kalimantan Timur], saya menyebutnya de facto, maka Jawa Timur ini sebenarnya adalah centre of gravity. Karena ini centre of gravity, maka sesungguhnya komunitas lokal maupun global harus berseiring," pungkas Khofifah.