Ekskavasi Bhre Kahuripan Kembali Temukan Struktur Pagar Keliling, Gandeng BRIN untuk Uji Karbon

Ekskavasi Bhre Kahuripan
Sumber :
  • Viva Jatim/M Lutfi Hermansyah

Badan yoni dihiasi dengan pahatan yang sangat raya, seperti pada bagian pelipit, berhias pola geometris, sulur dan daun-daun lotus. Salah satu sisi yoni terdapat bingkai kecil berisi pahatan angka Jawa kuno tahun 1294 saka atau 1372 masehi.

Arkeolog Temukan Bata Berukir Sulur saat Ekskavasi Situs Kumitir di Mojokerto

Tahun tersebut cocok dengan tahun wafatnya ibunda Raja Hayam Wuruk, Tribhuwanatunggadewi atau Bhre Kahuripan yang termuat dalam Kitab Pararaton. Dalam kitab ini juga disebutkan lokasi pendharmaan dari Tribhuwanatunggadewi (Bhre Kahuripan) yaitu di Panggih. 

"Berdasarkan angka tahun di yoni dan manuskrip-manuskrip, candi ini untuk pendarmaan ibu Hayam Wuruk, Tribuwana Tunggadewi. Pendarmaan untuk menghormati tokoh yang sudah wafat. Namun, fungsi utamanya tetap sebagai bangunan suci," teranngnya. 

Ekskavasi Ungkap Bilik dan Gapura Akses Menuju Candi Bhre Kahuripan Mojokerto

Kendati begitu, Ichwan belum bisa memastikan apakah struktur pagar keliling tersebut di masa yang sama. Untuk mengetahui hal itu, BPK Wilayah XI Jatim bekerjasama dengan ahli geologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk uji karbon pada struktur pagar.

“Ahli geologi sudah mengambil sempel untuk untuk mengetahui penanggalan bangunan, termasuk nanti ada uji karbon. Apakah penanggalan disini (struktur pagar) sama dengan angka tahun di yoni," pungkas Ichwan.

Sering Buka Situs Sensitif dan Berbahaya? Ini Cara Mudah Hapus Jejak Digital