22 Pesilat PSHT Diamankan Polres Jember di Kasus Pengeroyokan Polisi

Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama.
Sumber :
  • Antara/Viva.co.id

Jember, VIVA Jatim – Sebanyak 22 pesilat dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) diamankan aparat Kepolisian Resor Jember buntut dari insiden pengeroyokan terhadap anggpta Kepolisian Sektor Kaliwates, Aipda Parmanto Indra Jaya. Mereka diduga menjadi pelaku pengeroyokan saat konvoi Suroan Agung di Simpang Tiga Jalan Hayam Wuruk, Jember, pada Senin, 22 Juli 2024, dini hari.

Pemkab Kediri Angkat Duta Genre Jadi Role Model Siapkan Generasi Lebih Baik

Dari 22 pesilat PSHT yang diamankan, tiga di antaranya masih di bawah umur, berusia 16-17 tahun. “22 orang terduga pelaku ini kami masih dalami peran dari masing-masing orang. Tentunya berbeda-beda, ada yang melakukan pemukulan, provokasi, dan jadi saksi,” kata Kapolres Jember Ajun Komisaris Besar Polisi Bayu Pratama, Selasa, 23 Juli 2024.

Dia menjelaskan, polres menerjunkan sejumlah personel kepolisian untuk mengamankan momen Suroan Agung. Tim terbagi secara floating. Mereka disebar di sekitar Padepokan PSHT dan simpul-simpul jalan yang sudah dipetakan tingkat kerawanannya. Di antaranya di Simpang Tiga Jalan Hayam Wuruk.

Keseruan Ratusan Warga Nobar Indonesia vs Arab Saudi di Halaman DPRD Gresik

Ada lima anggota Kepolisian Sektor Kaliwates berjaga di Simpang Tiga Transmart Jalan Hayam Wuruk untuk mengatur arus lalu lintas dan mengantisipasi gangguan ketertiban umum. Salah satu di antara lima anggota Polsek Kaliwates ialah Aipda Parmanto Indra Jaya. “Di situ anggota kami dikeroyok oleh anggota PSHT,” ucap Bayu.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pengeroyokan itu terjadi diduga karena kesalahpahaman. Saat itu, lanjut Bayu, ada anggota Pamter yang ikut berjaga bersama anggota polisi masuk ke dalam mobil dinas Polsek Kaliwates. Massa peserta konvoi mengira anggota Pamter itu diamankan oleh polisi.

Kata Pengamat soal Tekad Khofifah-Emil Wujudkan Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara

Massa terprovokasi hingga kemudian melakukan penyerangan dan pengeroyokan terhadap anggota polisi yang berjaga. Bayu menegaskan, korban dalam pengeroyokan itu hanya satu orang, yakni Aipda Parmanto Indra Jaya.  Korban kini sudah dalam kondisi stabil meski masih menjalani perawatan di rumah sakit.

“Secara tegas saya sampaikan korban pengeroyokan satu orang,” ucap Bayu.

Halaman Selanjutnya
img_title