BMKG Jatim Imbau Waspada Cuaca Ekstrem hingga 3 Bulan ke Depan

Ilustrasi banjir karena cuaca ekstrem
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

"Kemudian dari posisi terang awannya itu akan membentuk menjadi awan lebih besar dalam waktu yang singkat. Kemudian akan jatuh menjadi hujan yang didahului dengan angin kencang bisa membuka hari ini dalam setiap saat," terangnya.

Pemkot Surabaya Gandeng Kampus NU Unusa Kelola Bozem dan Taman di Tenggilis

Dikatakan hujan ekstrem, Lutfi menjelaskan karena curah hujan melampaui batasan dalam kurun waktu tertentu. Misalnya, kurun waktu singkat kemudian menimbulkan dampak genangan atau banjir.

"Itu bisa dikatakan ekstrim. Tetapi kalau hujannya lebat saja, hujan lebat itu bisa dikatakan ekstrim kalau dalam 1 jam lebih dari 20 mm," ulasnya.

15 Ribu Porsi Makanan Disuguhkan Pemkab Kediri di Nglencer Ning Pendopo

Lutfi menuturkan, kategori angin kencang pertama dilihat dari kecepatan. Kecepatannya bisa dilihat dari visual, namun di BMKG itu dilihat dari kecepatannya terukur berapa km/h. Termasuk melalui Skala Beaufort untuk mengklasifikasikan kecepatan angin berdasarkan dari dampak yang terjadi di lapangan.

Kecepatan angin yang sudah jauh lebih meningkat hingga menyebabkan kerusakan perlu diwaspadai. Ketika angin bergerak kencang terdapat pola berputar bisa menimbulkan kerusakan yang lebih parah dengan istilah puting beliung.

Polri Rekrut Penyandang Disabilitas Jadi Bintara, di Polda Jatim 3 Orang

"Bisa jadi kalau memang di daerah tersebut itu ada, istilahnya awan kumulonimbus. Juga cukup besar itu dampak utamanya adalah terjadi angin kencang dulu. Nanti angin kencang mereda, baru hujannya lebat," tandasnya.