Hasil Simulasi Pilkada Lamongan Versi DKSI, 2 Kandidat Berpeluang Kalahkan Petahana

Direktur DKSI M Firdaus saat menunjukkan hasil survei
Sumber :
  • VIVA Jatim/Imron Saputra

Lamongan, VIVA Jatim -Duta Konsultan Survei Indonesia (DKSI) merilis hasil simulasi terbaru Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lamongan, pada Rabu 31 Juli 2024. Hasilnya, ada dua nama yang berpeluang bisa mengalahkan petahana Yuhronur Efendi pada pilkada serentak 2024 mendatang. Kedua orang itu yakni Abdul Ghofur dan Suhandoyo.

Ribuan Warga NU Doakan Keselamatan dan Kedamaian Sumenep di Puncak Hari Santri 2024

Direktur DKSI M Firdaus mengatakan, pada simulasi elektabilitas head to head DKSI memakai skenario 7 pasangan calon. Akan tetapi, dari 7 itu diketahui hanya ada 2 paslon yang mampu mengungguli Yuhronur Efendi dan pasangannya Dirham.

Kedua paslon tersebut jika disimulasikan secara head to head, elektabilitasnya mengungguli paslon petahana dengan presentasi perolehan suaranya Abdul Ghofur - Suhandoyo di angka 45,8 persen dan apabila Roro - Suhandoyo tetap unggul pada presentasi 44,9 persen.

Survey KIPP Sebut Masyarakat Gresik Tak Tahu Kapan Pelaksanan Pilkada 2024

Sedangkan perolehan petahana jika melawan paslon Abdul Ghofur - Suhandoyo elektabilitasnya hanya 39,6 persen dengan selisih intervalnya 6,2 persen.

Kemudian jika melawan paslon Roro - Suhandoyo, petahana juga kalah berada diangka 40,1 persen dengan selisih interval 4,8 persen.

Debat Pertama Pilbup Lamongan, Yes-Dirham Unggul Penguasaan Materi

"Kedua paslon itu bisa mengungguli petahana, karena trend elektabilitas personalnya yang terus mengalami kenaikan. Baik Abdul Ghofur atau Suhandoyo. Namun pada hasil survei simulasi paslon yang tidak menjawab atau belum menjawab sebanyak 15 persen," jelasnya.

Firdaus menjelaskan, metodologi survei DKSI memakai multi stage random sampling dengan melakukan jejak pendapat. Kriteria responden adalah penduduk Kabupaten Lamongan yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah memiliki hak pilih.

Total responden sebanyak 1.896 yang tersebar di 27 kecamatan dan terdiri dari 51, 6 persen perempuan dan 48,4 persen laki-laki. Sedangkan margin of erornya +/- 2,3 persen pada tingkat kepercayaan 9,5 persen.

"Pada kesimpulannya mengenai preferensi pemilih tingkat partisipasi masyarakat terhadap Pilkada 2024 di Lamongan mengalami penurunan 0,6 persen. Hal itu didasarkan pada hasil survei 11 Mei lalu, dari 93,1 persen menjadi 92, 5 persen pada survei periode kedua di bulan Juli," katanya.

Firdaus menerangkan, untuk trend kemantapan masyarakat Lamongan dalam memilih calon bupati dan wakil bupati di pilkada 2024 mengalami kenaikan 5, 7 persen dibandingkan dengan masyarakat yang masih bisa berubah terhadap pilihan calon yang menurun 2,3 persen. Sedangkan yang ragu-ragu di angka 4,0 persen.