Marak Pembunuhan dan Pemerkosaan oleh Anak-anak, Psikolog Ingatkan soal Krisis Moral
- Pexels
"Tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya jadi korban kejahatan atau jadi pelaku kejahatan. Tapi semua yang terjadi saat ini adalah akumulasi dari 'masalah' yang terjadi di dalam keluarga dengan gagalnya pemerintah dalam memberantas kejahatan," kata dia.
Meity juga menyoroti tentang aturan hukuman di Indonesia. Dia menyebut beberapa kasus kriminal seperti pemerkosaan, perundungan bahkan hingga korupsi yang dinilai tidak memberikan efek jera.
"Berapa tahun hukuman pelaku pemerkosaan? pelaku bulliying atau korupsi ? Sama sekali tidak membuat efek jera, jadi jangan berharap tingkat kriminal menurun jika pemerintahnya tidak tegas dalam menerapkan aturan terhadap pelaku kejahatan," ujar dia.
Dia juga mengungkap bahwa apa yang tindakan negatif hingga berujung pada tindakan kriminal sendiri didasari sejumlah faktor seperti faktor kondisi sosial yang ada di masyarakat hingga faktor komunikasi di dalam keluarga.
"Anak-anak zaman sekarang melakukan tindakan dari apa yang mereka lihat di sosial media, di tambah kurangnya komunikasi dalam keluarga dan pemerintah yang kurang tegas dalam menindak pelaku kejahatan, semua saling berkaitan. Gencarnya gempuran sosial media menghantam pikiran generasi sekarang sementara kemampuan generasi saat ini kurang dapat memfilter informasi yang masuk, akibatnya kebablasan," kata dia.
Meity juga berharap pemerintah mulai menindak tegas terhadap pelaku tindak kejahatan. Dia menilai khusus untuk kasus pemerkosaan harus ada hukuman yang memberatkan pelaku. Sebab, ada dampak signifikan dari pemerkosaan tersebut terhadap korban.
"Seandainya pemerintah memikirkan rakyatnya dan tahu apa yg diperlukan oleh rakyatnya, tentu tingkat kriminal di Indonesia akan teratasi. Buat hukuman berat bagi pelaku kejahatan dan pemerkosa jangan diberi ampun sebab dampak psikologis korbannya gak bisa di bayar dengan apapun. Jadi semua akar masalah kejahatan di Indonesia saat ini tidak terlepas dari peran pemerintahnya," kata dia.