Mengapa Khofifah-Emil Unggul Jauh dari Dua Paslon Lain? Ini Penjelasan Indikator Politik Indonesia

Khofifah-Emil Menunjukkan Nomor Urut 2
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA Jatim-Pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak unggul jauh dari dua Paslon lain yakni Tri Rismamaharini- KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), Luluk Nurhamidah-Lukmanul Hakim dalam hasil survei Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia terkait Pemilih Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Timur 2024.

Istri AHY dan Emil Dardak Sambut Kedatangan Jenazah Bendum Demokrat di Rumah Duka

Survei yang dilakukan pada 9-14 September 2024 dengan jumlah responden seribu orang Jatim. Alhasil, survei dengan margin of error 3,2 persen serta tingkat kepercayaan masyarakat 95 persen menempatkan Khofifah-Emil berada di angka 61,2 persen dalam simulasi elektabilitas tiga Paslon Cagub-Cawagub Jatim 2024.

Di susul Tri Rismaharini-Gus Hans, 26 persen. Dan pasangan Luluk Nurhamidah-Lukmanul Hakim hanya 2,2 persen. Adapun yang memilih Golput sebesar 0,5 persen dan 10,2 persen tidak menjawab.

Emil Dardak dan Istri AHY Tiba di Rumah Duka Bendum Partai Demokrat, Renville Antonio

Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan beberapa faktor Khofifah-Emil unggul jauh dari dua Paslon pesaingnya. Menurutnya angka elektoral Emil Dardak yang mencapai 7,2 persen menjadi kontribusi besar dalam mendongkrak elektoral Paslon nomor 2 ini.

"Dia punya kontribusi. Bukan hanya kekuatan elektoral personal Khofifah yang sementara ini mengungguli nama-nama lain. Tapi wakilnya yakni Emil punya kontribusi yang lumayan. Nama lain belum cukup kontribusi," ujar Burhanuddin.

Khofifah Sampaikan Pesan Luluk di Rapat Pleno Penetapan Paslon Gubernur Terpilih

Burhanuddi menambahkan dalam simulasi enam Cagub Jatim, nama Khofifah menduduki peringkat teratas yakni 52,0 persen. Disusul Tri Rismaharini, 22,8 persen dan Emil Dardak 7,2 persen. Kemudian Lukmanul Hakim 1,3 persen Luluk Nurhamidah 1,0 persen dan Gus Hans 0,7 persen.

Kemudian ketika simulasi dikerucutkan menjadi tiga nama yakni Khofifah, Risma dan Luluk, elektoral Khofifah menjadi 60,9 persen, Risma 26,9 persen dan Luluk 1,8 persen. Menurut Burhanuddin, melejitnya angka elektoral Khofifah tak lepas dari kontribusi Emil Dardak saat dikeluarkan dari simulasi di mana pendukungnya mengalihkan dukungannya ke Khofifah.

Lebih lanjut, Burhanuddin menjelaskan fakrot lain yang memengaruhi tingginya elektoral Khofifah-Emil karena responden melihat Paslon ini telah terbukti memperhatikan rakyat dan berpengalaman di dalam pemerintahan. Selain itu, responden melihat ada hasil nyata dari kerja Paslon ini di Jatim sebelumnya. Serta bersih dari praktik KKN.