Kampung Onggoboyo: Melahirkan Dalam Kegelapan Tak Lagi Dirasakan
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Tahun kemarin alias di 2023 baru mendapat bantuan listik, sebelumnya untuk kebutuhan listrik sehari-hari memakai genset.
"Sebelum ada listrik masuk ya bagaimana memang keadaannya seperti ini. Kami sudah menerima dengan keadaan pertama lalu kita minta kapan ya ada listrik bisa masuk," ujar Juwarti kepada VIVA Jatim di awal November 2024 kemarin.
Dirinya mengaku dahulu masih menggunakan penerangan lampu teplok atau ublik. Beralih menggunakan solar cell, namun hanya bertahan 1 tahun. Gegara aki atau baterainya tidak kuat sehinhga mengalami penurunan daya dan berakhir rusak.
"Lalu berganti penerangan genset, genset setiap hari habis 1 liter. Hanya kuat selama 3 jam. Diatas itu sudah gelap gulita," bebernya.
Selama listrik belum masuk ke Onggoboyo, perempuan berusia 44 tahun ini mengisahkan dirinya sendiri yang mengalami proses persalinan di tengah-tengah kegelapan.
"Ada saja, posisi di saya sendiri sewaktu melahirkan anak yang nomor 2 itu belum ada listrik belum ada genset hanya dimar ublik. Lahirnya tahun 2002 anak yang kedua bernama Rizki," kenangnya lirih.
Ia tetap bersyukur melahirkan dengan lancar di rumah kendati pun belum bertemu bidan, namun persalinan berjalan lancar.