Banjir di Desa Tempuran Mojokerto Rendam 470 Rumah dan Fasum, 1847 Jiwa Terdampak

Banjir di Desa Tempuran Mojokerto
Sumber :
  • Viva Jatim/M Luthfi

Mojokerto, VIVA JatimBanjir melanda Desa Tempuran, Sooko, Mojokerto. Banjir akibat luapan meluapnya Avur Watudakon ini merendam 470 rumah penduduk dan fasilitas umum (fasum).

Tinjau Banjir dan Dapur Umum di Gresik Selatan, Bupati: Tahun ini Bebaskan Lahan dan Bangun Kolam Retensi

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Mojokerto, banjir terjadi di Dusun Tempuran dan Bekucuk setinggi 20-50 cm di dalam rumah. Sedangkan di jalan rumah mencapai 20-30 cm. 

Selain rumah penduduk, banjir juga menggenangi sekolah TK Negeri Pembina ll Sooko, SDN Tempuran, gereja dan kantor desa. Tinggi genangan air di kawasan sekolah mencapai sekitar 80 cm. 

BPBD Kediri Catat Banjir Pranggang Rusak Sawah 5 Hektare dan Puluhan Kolam

Pihak sekolah terpaksa meliburkan semua siswanya karena ruang kelas terendam banjir. "Semua ruangan terendam banjir. Kami liburkan sampai air surut," kata Kepala Sekolah TK Negeri Pembina II, Fitri, kepada wartawan, Senin, 9 Desember 2024. 

Gedung TK Negeri Pembina ll langganan banjir saat musim penghujan tiba. Menurut Fitri, tercatat sudah empat kali dilanda banjir sejak didirikan 2019 silam. Namun tahun ini, banjir lebih parah dibanding tahun sebelum-sebelumnya. 

Tinjau Lokasi Banjir di Sidoarjo, DPRD Jatim Minta Normalisasi Sungai Segera Dilakukan

"Terahir banjir tahun 2021. Tapi untuk tahun ini (2024) lebih parah lagi," ungkapnya. 

Akibat bencana ini, sebagian warga terpaksa mengungsi ke rumah keluarga untuk mencari tempat yang aman. Sebagian lagi memilih tetap bertahan sampai air surut.

Suwanan (61) misalnya Ia bersama istri, anak serta menantunya memilih bertahan demi menjaga keamanan rumah dari kejahilan orang-orang yang memanfaatkan keadaan.

"Ya kalau saya tidak pernah mengungsi. Jaga barang-barang yang dirumah. Setiap banjir tidak pernah mengungsi," ujarnya.

Rumah Suwanan terendam banjir sejak Sabtu (7/12) malam. Pertama kali air masuk ke dalam rumahnya setinggi 20 cm. Namun akibat hujan lebat yang terjadi pada Minggu (8/12) kemarin membuat banjir semakin tinggi.

"Sekarang semakin tinggi, ini masuk dalam rumah sekitar 50 cm. Setiap malam tidak tidur, antisipasi kalau ada banjir susulan," tegasnya.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPDB Kabupaten Mojokerto Yoi Afrida Soesetyo Djati mengatakan, tercatat ada ratusan rumah dan ribuan jiwa yang terdampak banjir di Desa Tempuran. 

“Total terdampak banjir di Desa Tempuran sebanyak 470 rumah dan 1847 jiwa,” katanya. 

Berdasarkan pemantauannya, air terus mengalami kenaikan perlahan. Untuk penanganan sementara, pihaknya telah mendirikan tenda pengungsian dan dapur umum untuk warga terdampak. 

Selain itu, juga dirikan posko Kesehatan dan tandon air bersih. 

“ Pendistribusian makanan nasi bungkus oleh dapur umum dinsos. Di lokasi disediakan 2 Unit Mobil MCK oleh DLH untuk warga terdampak,” pungkas Yoi.