Mengenal Mohammed al-Bashir, PM Suriah Baru yang Tumbangkan Bashar al-Assad

Mohammed al-Bashir Perdana Menteri Suriah yang baru
Sumber :
  • Viva.co.id

Surabaya, VIVA Jatim – Rezim pemerintahan Bashar al-Assad berhasil ditumbangkan pasukan pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS). Kelompok oposisi ini berhasil menguasai ibu kota Suriah, Damaskus pada Minggu, 8 Desember 2024. 

Rusia Minta Hal Ini ke PBB Usai Rezim Bashar Al-Assad Ditumbangkan Oposisi

Kini Suriah telah memiliki Perdana Menteri yang baru, ia adalah Mohammed al-Bashir yang kini menjadi tokoh penting dalam sejarah politik Suriah.

Dikutip dari VIVA, koalisi pejuang oposisi melancarkan serangan besar-besaran terhadap pasukan pro-pemerintah pada 27 November 2024, serangan ini dilancarkan oleh beberapa kelompok oposisi bersenjata Suriah yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) pimpinan Abu Mohammed al-Julani dan didukung oleh faksi-faksi sekutu yang didukung Turki.

Sinyal Keberadaan Pesawat yang Ditumpangi Presiden Suriah Al Assad Tiba-tiba Hilang, Ada Apa?

Al-Bashir sebelumnya memimpin Pemerintahan Keselamatan, yang berafiliasi dengan HTS, ia telah bertemu dengan pemimpin HTS Abu Muhammad al-Jolani dan Mohammed al-Jalali, yang menjabat sebagai perdana menteri di bawah rezim Bashar al-Assad yang sekarang digulingkan.

Sosok Mohammed al-Bashir

Iran Tak Segan bakal Cecar Israel bila Berani Membalas Serangan

Mohammed al-Bashir adalah seorang insinyur yang lahir pada tahun 1983 di desa Mashoun, Idlib Suriah,  ia menyelesaikan pendidikan di bidang teknik elektro dari Universitas Aleppo pada tahun 2007 dan memulai kariernya sebagai kepala Departemen Instrumen Presisi di pabrik gas milik Perusahaan Gas Suriah.

Ia pun kemudian melanjutkan  pendidikan di bidang Syariah dan hukum dari Universitas Idlib pada 2021, serta memperoleh sertifikasi dalam manajemen proyek dan organisasi administratif.

Karier politik al-Bashir dimulai saat ia menjadi Direktur Pendidikan Islam di Kementerian Wakaf Pemerintahan Keselamatan Suriah. Selanjutnya, ia dipercaya sebagai Menteri Pembangunan dan Kemanusiaan dalam kabinet Ali Keda.

Pada Januari 2024, ia terpilih menjadi Perdana Menteri Pemerintahan Keselamatan, dengan fokus pada reformasi digital dan e-government.

Pada November 2024 menjadi titik balik dalam sejarah Suriah. Pasukan oposisi yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) melancarkan serangan besar ke Suriah barat laut, merebut Aleppo dan wilayah strategis lainnya.

Dalam sebuah konferensi pers, al-Bashir menegaskan bahwa serangan ini dilakukan sebagai balasan atas serangan rezim terhadap warga sipil yang menyebabkan eksodus besar-besaran.

Hanya lima hari kemudian, al-Bashir ditunjuk untuk membentuk pemerintahan transisi. Dalam pertemuannya dengan pemimpin HTS Abu Mohammad al-Julani dan Perdana Menteri Mohammad Ghazi al-Jalali yang akan lengser, ia menegaskan pentingnya koordinasi dalam memastikan stabilitas di tengah perubahan besar ini.

Dengan latar belakang sebagai insinyur dan politisi yang cakap, al-Bashir menghadapi tantangan besar untuk memimpin Suriah dalam masa pemulihan pasca konflik, sekaligus menata ulang arah negara yang telah lama dilanda perang.

Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Sosok Mohammed al-Bashir, Perdana Menteri Suriah yang Baru Usai Rezim Pemerintah al-Assad Tumbang