Langkah Mitigasi Jatim Hadapi Bencana Hidrometeorologi, Pangdam V Ingatkan Kewaspadaan
- Nur Faishal/Viva Jatim
Pj Gubernur Adhy Karyono menyampaikan bahwa rapat koordinasi ini merupakan langkah konkret untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi, khususnya pada musim penghujan yang bersamaan dengan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
"Sejumlah langkah antisipasi telah dilakukan, termasuk rapat koordinasi, surat imbauan Gubernur kepada kabupaten/kota untuk menetapkan status siaga darurat bencana meteorologi, serta dikeluarkannya SK Gubernur," ujar Adhy.
Pemprov Jawa Timur juga mendirikan posko siaga bencana hidrometeorologi, mengadakan apel siaga dan gelar peralatan, serta memastikan berfungsinya sistem peringatan dini (Early Warning System). Dukungan logistik dan peralatan telah disalurkan ke berbagai kabupaten/kota.
Dalam menangani bencana banjir yang saat ini melanda sejumlah wilayah, Pj Gubernur menekankan pentingnya evakuasi kelompok rentan, pengelolaan pengungsian oleh Dinas Sosial, BNPB, BPBD, dan instansi terkait, serta manajemen mitigasi bencana yang efektif.
"Sejak 1 Januari hingga 16 Desember 2024, Jawa Timur telah mengalami 370 kejadian bencana. Khusus periode hidrometeorologi basah dari 1 November hingga 17 Desember, tercatat 62 kejadian dengan kategori sedang hingga berat," jelasnya.
Bencana ini telah berdampak pada 26 kabupaten/kota, 88 kecamatan, dan 197 desa, mengakibatkan 3 korban meninggal, 1 orang luka berat, 6 orang luka ringan, serta kerusakan infrastruktur di beberapa daerah.