Kasus PMK Kembali Ditemukan di Lamongan, Ratusan Ekor Sapi Terjangkit 5 Dilaporkan Mati
- Istimewa
Lamongan, VIVA Jatim – Sebanyak 100 ekor sapi di Kabupaten Lamongan dilaporkan terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Dari 100 ekor itu 5 di antaranya dinyatakan mati. Kasus PMK tersebut kini telah menyebar di 16 kecamatan di Lamongan.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lamongan Shofiah Nurhayati saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu, kasus PMK ini muncul sejalan dengan musim penghujan.
Disnakeswan kini terus meningkatkan kewaspadaan terhadap sebaran kasus penyakit PMK pada hewan ruminansia atau berkuku belah genap, seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba tersebut.
"Kurang lebih ada 100 ekor sapi yang terjangkit PMK, jumlah tersebut tersebar di 16 kecamatan dan yang mati ada 5 sisanya dalam pengobatan. Sedangkan untuk tingkat kesembuhan juga cukup besar, yakni 60 persen," terangnya.
Meski tingkat kesembuhan cukup tinggi, namun hal ini terus ia waspadai. Sebab, diperkirakan kasus PMK akan meningkat di bulan Februari. Untuk mencegah penularan PMK, Disnakeswan Lamongan memberikan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) pada peternak dan pasar hewan.
Selain itu, Disnakeswan juga mengirimkan surat ke kecamatan untuk kewaspadaan dan pengendalian kasus PMK dan memberikan vitamin, obat-obatan dan disinfektan serta pemberian vaksin pada sapi yang sehat.
Shofiah menerangkan, untuk pengendalian PMK harus ada kerja sama antara peternak dan petugas pelayanan kesehatan. Peternak harus memahami faktor penularannya, mulai dari orang, benda dan hewan. Serta meningkatkan bioscurity.