241 Sapi di Mojokerto Terjangkit PMK, 13 Mati

Sapi mati terjangkit PMK
Sumber :
  • VIVA Jatim/M Lutfi Hermansyah

Mojokerto, VIVA Jatim - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi kembali muncul di Kabupaten Mojokerto. Sebanyak 241 ekor sapi dilaporkan terjangkit PMK per 29 Desember 2024. 

Sempat Ditutup Akibat PMK, Pasar Hewan di Lamongan Kembali Dibuka

Data dari Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Mojokerto hingga 29 Desember 2024, dilaporkan ada sebanyak 241 sapi ternak positif PMK. Total laporan tersebut terhitung sejak kasus PMK di Kabupaten Mojokerto dilaporkan adanya peningkatan pada 2 Desember 2024. 

Dari 241 kasus ternak terjangkit PMK tersebut, ada sebanyak 13 ekor di antaranya yang dinyatakan mati, 9 sapi ternak dipotong paksa. Dengan demikian, tersisa 219 ternak yang masih positif PMK di Kabupaten Mojokerto. 

Kasus PMK di Lamongan Berhasil Dikendalikan, 946 Sapi Dinyatakan Sembuh

“Laporan terakhir ada 219 belum sembuh yang tersebar di 15 kecamatan. Kemungkinan masih ada yang belum dilaporkan, kami meminta petugas di lapangan untuk segera melaporkan,” kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Disperta Kabupaten Mojokerto Tutik Suryaningdyah, Senin,30 Desember 2024. 

Kasus PMK di Kabupaten Mojokerto ditemukan di hampir seluruh wilayah Kecamatan. Hanya 3 wilayah Kecamatan yang tidak ada laporan kasus PMK, yaitu Sooko, Ngoro dan Kemlagi. 

Vaksinasi PMK di Lamongan Capai 2.711 Ekor Sapi, Pemprov Jatim Tambah 320.000 Dosis

“Paling banyak di Pacet dengan 31 kasus dan Kutorejo 58 kasus,” ungkap Tutik. 

Menurut Tutik, sumber penularan terbesar PMK ini terjadi karena dapat menyebar melalui udara dan benda-benda yang terkontaminasi.

Halaman Selanjutnya
img_title