241 Sapi di Mojokerto Terjangkit PMK, 13 Mati
- VIVA Jatim/M Lutfi Hermansyah
Selain itu, faktor cuaca yakni curah hujan yang tinggi juga disebut memicu penyebaran virus PMK. Sehingga kasusnya meningkat lagi.
“Kalau cuaca ekstrem hewan mudah stres dan daya tahan tubuh menurun. Secara otomatis kalau daya tahan tubuh menurun mudah terserang penyakit. Apalagi hujan terus menerus, Karena matahari kurang, sehingga kuman lebih cepat menyebar,” bebernya.
Tutik menyatakan, Disperta sudah melakukan langkah-langkah antisipasi dan pencegahan agar penyakit PMK tak semakin merebak lagi. Juga turun untuk memberikan pengobatan ke sapi-sapi yang terjangkit.
Namun, semua itu tergantung kepada imunitas tubuh hewan. Imunitas tubuh hewan ini tergantung dari higiene sanitasi yang dilakukan oleh para peternak. Serta asupan makanan yang diberikan kepada ternaknya.
“Kami sudah untuk memberikan terapi obat-obatan maupun penyemprotan disinfektan kepada ternak. Namun mungkin belum optimal untuk menekan, karena kembali lagi kepada masing-masing peternaknya dalam menjaga kebersihan kandang” bebernya.
Vaksinasi sendiri telah digencarkan sejak tahun 2022 saat PMK mulai masuk Kabupaten Mojokerto. Tetapi, untuk saat ini belum bisa dilakukan karena stok vaksin yang disimpan Disperta Kabupaten Mojokerto telah kaduluwarsa.
“Sebenarnya kota ada stok (vaksin), tapi kadaluwarsa. Sekarang kita masih menunggu alokasi dari Kementan,” pungkasnya.