Bulog Perdana Serap Hasil Panen Petani Jagung di Mojokerto, Dijamin Sesuai HPP
- Viva Jatim/M Luthfi
Sementara, lanjut Dwi, dari 8.500 meter persegi lahan jagung yang bisa dipanen menghasilkan 12,376 ton tongkol kering . Jika dikonversi ke pipilan kering dengan kadar air 14%, estimasinya 6,923 ton.
“Kalau luas 8.500 meter persegi, (hasilnya) 12,376 ton tongkol kering. Dikonversi pipilan kering menjadi 6,923 ton,” ungkapnya.
Ketua Gapoktan Tani Raharja Muhammad Khoirur Rohim menuturkan, mulai menanam jagung pada 21 November 2024. Dirinya mendapatkan bantuan dari Polres Mojokerto berupa bibit Bisi 18, pupuk dan obat pembasmi gulma.
“Pupuk memakai phoska dan urea. Dalam 3 bulan, 3 kali pemupukan dari usia 15, 25, dan 45 hari. Menghabiskan antara 6 kwintal, semuanya dari Polres Mojokerto,” katanya.
Menurut dia, harga Rp 5.500 per kg pipilan kering sudah bagus. Namun, pihak ingin menjual berupa pipilan basah. Karena jika dikeringkan membutuhkan waktu dan biaya. Apalagi, saat ini musim hujan.
“Harga segitu lumayan. Kalau bisa ya dinaikkan. Pengennya dijual pipilan basah karena sekarang musim hujan dan butuh biaya pekerjanya. Kelihatannya kalau melihat kesepakatan kemarin, akan kita jual basah. Tapi nanti kita koordinasi lagi dengan Polres,” papar Khoirur.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto Nuryadi menuturkan, produksi jagung di wilayahnya tahun 2024, mencapai 266.000 ton dengan area tanam sekitar 30.000 hektare. Sedangkan akhir 2025, pihaknya menargetkan produksi jagung menjadi 268.000 ton.