25 Demonstran Sempat Diamankan dalam Aksi Tolak UU TNI di Surabaya, Kini Dibebaskan

Suasana saat unjuk rasa menolak UU TNI di depan Grahadi, Surabaya.
Sumber :
  • Mokhamad Dofir/Viva Jatim

Diketahui, aksi unjuk rasa menolak UU TNI di Surabaya berlangsung ricuh. Massa sempat melempari petugas keamanan dengan botol, batu hingga bom molotov.

Cerita Para Perwira Pertamina Rela tak Libur Lebaran Demi Jaga Pasokan Energi Nasional

Awalnya aksi berjalan damai. Masing-masing orator bergantian berorasi di sisi timur Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Namun saat orasi itu dilakukan, tiba-tiba seseorang melempar botol plastik dari belakang ke halaman gedung. Peserta unjuk rasa lainnya kemudian terpancing dan ikut melempar botol plastik, batu hingga bom molotov hingga menimbulkan kobaran api. Untungnya langsung dipadamkan menggunakan air dari kendaraan water canon.

Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret 2025

Di tengah situasi yang memanas, massa lalu sempat berupaya membongkar barikade petugas kepolisian yang melengkapi diri dengan perisai dan kawat berduri.

Petugas kepolisian lantas membalas dengan menyemprotkan air dari kendaraan taktis untuk menghalau massa yang tampak semakin beringas mendekati Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Akademisi Sebut Penyusunan Regulasi Pertembakauan Harus Libatkan Pihak Terdampak

Saat kondisi makin tak terkendali, sejumlah orang berpakaian preman bersama polisi tampak menangkapi massa dengan cara memiting hingga menggotong beramai-ramai.

Penangkapan massa itu terjadi di sekitar Taman Apsari Jalan Gubernur Suryo, Jalan Yos Sudarso dan Jalan Pahlawan. Massa kemudian digelandang ke selasar timur dalam Gedung Grahadi.