Longsor Cangar-Pacet, Gubernur Khofifah akan Normalisasi Sungai dan Pemasangan Bronjong Setinggi 70 Meter

Khofifah Tinjau Titik Longsor Pacet
Sumber :
  • Pemprov Jatim

Mojokerto, VIVA Jatim-Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi terjadinya bencana tanah longsor di jalur Cangar-Pacet, tepatnya di Jalan Sumber Brantas-Pacet, Kabupaten Mojokerto, Minggu, 6 April 2025. Ia didampingi oleh Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra serta jajaran Perangkat Daerah Pemprov Jatim terkait.

Lembaga Survey: Kepuasan Warga Jatim pada Gubernur Khofifah Capai 75,3 Persen

Begitu tiba di lokasi, Gubernur Khofifah segera berkoordinasi dengan jajaran terkait termasuk juga kepala desa setempat. Pasalnya, bencana longsor terjadi akibat adanya aliran sungai yang tersumbat pohon tumbang.

Sumbatan tersebut akhirnya membuat jenuh aliran sungai dan menyebabkan longsor terutama saat kejadian curah hujan yang turun beintensitas cukup tinggi.

Indikator Politik Indonesia Rilis Hasil Survei, Mayoritas Warga Jatim Puas Kinerja Khofifah-Emil

“Saya sebenarnya ingin melihat langsung aliran sungai di atas tapi karena kendala kontur tanah yang masih rentan maka tidak direkomendasikan. Tapi bahwa sungai di atas itu posisinya cukup penting karena mengairi sekitar 50 hektar sawah,” ujar Gubernur Khofifah.

Untuk itu, Gubernur Khofifah meminta dinas terkait bekerja sama dengan Pemkab Mojokerto untuk segera menormalisasi sungai tersebut. Agar puluhan hektar sawah yang selama ini menggantungkan aliran sungai tersebut bisa tetap mendapatkan sumber air.

Pemkab Trenggalek Siapkan Relokasi Korban Longsor Depok, Sekda: Tahap Identifikasi

Lebih lanjut terkait penanganan longsor, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa dalam dua hari ke depan Pemprov meminta agar proses pembersihan bisa segera dilakukan secara intensif.

"Melalui rapat dengan seluruh pihak kemarin dan hari ini, langkah pertama adalah melalukan operasi pembersihan di lokasi kejadian. Mudah-mudahan besok cuaca bagus jadi jam 8 sampai 12 bisa dilakukan pembersihan," ucap Khofifah.

Setelah pembersihan yang diperkirakan membutuhkan waktu dua hari, Gubernur Khofifah menyebut langkah selanjutnya adalah pemasangan Bronjong untuk mencegah longsor di waktu mendatang.

Penanganan longsor secara teknis menggunakan biosoil engineering yaitu perbaikan tebing tanah dentan sistem terasering dengan penahan tanah menggunakan bambu dan di atasnya ditanami gebalan rumput vetifer.

Rencananya bronjong akan dibangun setinggi 70 meter sepanjang 40 meter di area terdampak tanah longsor.

"Tujuannya untuk memberikan penguatan kontur tanah yang ada. Maka ada tiga pohon disini akan ditebang agar terasering itu bisa dilakukan," kata Gubernur Khofifah.

Sedangkan, di sisi jurang pada kiri jalan, Gubernur Khofifah mengatakan akan dilakukan mekanisme penguatan termasuk pembangunan tanggul. Hal itu untuk memberikan rasa aman pada masyarakat yang melintas di jalur tersebut.

Proses pembuatan terasering sendiri disebutnya memerlukan waktu satu bulan. Untuk itu, ia menegaskan akan terus dilakukan koordinasi mendalam dengan berbagai pihak kaitan penutupan-pembukaan jalan selama proses pengerjaan.

Selain perbaikan akses jalan, guna menambah sistem keamanan di sepanjang akses Cangar-Pacet tersebut, akan diberlakukan bentuk peringatan berbasis digital atau Early Warning System (EWS).

Gubernur Khofifah mengatakan, dari pintu masuk Taman Hutan Raya R. Soerjo di wilayah sesungguhnya telah banyak terpasang warning atau peringatan bagi para pengguna. Namun dengan keberadaan EWS ini nantinya diharapkan bisa memberikan pengamanan ganda bagi para pengguna jalan.

"Tentu dilihat di titik-titik strategis yang memberikan warningkepada masyarakat yang juga terkonfirmasi dengan pihak kepolisian untuk kemudian disampaikan kepada masyarakat kaitan jalan ditutup," jelas Khofifah.

"Pokoknya kita bersama-sama menjaga rasa aman semua merasa nyaman dan tidak ada kekhawatiran terhadap hal yang tidak kita inginkan," pungkasnya.