Polres Tulungagung Adopsi Festival Balon Udara Wonosobo Juni 2025

Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi
Sumber :
  • VIVA Jatim/Madchan Jazuli

Tulungagung, VIVA Jatim – Festival Balon Udara Wonosobo, Jawa Tengah, bakal diadopsi Polres Tulungagung. Pasalnya, pekan lalu insiden balon udara dengan petasan jatuh merusak rumah warga dan satu mobil.

Pertama di Jatim, 39 Peserta Semarakkan Festival Balon Udara di Tulungagung

Kapolres Tulungagung Ajun Komisaris Besar Polisi Muhammad Taat Resdi mengaku sedang memesan satu balon di Wonosobo. Ketika jadi akan dibawa ke Tulungagung. Festival Balon Udara akan digelar dalam rangka Hari Bhayangkara pada Juni 2025 mendatang.

"Sekaligus Bapak Pendi asal Wonosobo nanti memberikan pelatihan kepada teman-teman dari perwakilan perwakilan berbagai kecamatan di Tulungagung. Nanti perwakilan kecamatan mungkin bisa mewakili hadir." kata AKBP Taat Resdi, Rabu, 9 April 2025.

Aktivitas Mendulang Emas di Kali Bamban Tulungagung Ditutup Warga, Ini Alasannya

AKBP Taat menjelaskan, pelatihan akan dilaksanakan pada April atau awal Mei. Dengan jeda satu bulan pelaksanaan Festival Balon Udara, maka masih ada waktu dalam proses pembuatan balon udara.

Ia menegaskan, polisi bukan hanya melarang atau menangkap pelaku pembuat balon udara yang merugikan atau menegakkan aturan, melainkan juga memberikan solusi menampung aspirasi masyarakat.

Lima Pelaku Pencabulan hingga Persetubuhan Diamankan Polres Tulungagung

"Kami juga memfasilitasi masyarakat agar tetap bisa mengekspresikan kreativitas," imbuhnya.

 

Festival Balon Udara di Desa Notorejo Tulungagung

Photo :
  • VIVA Jatim/Madchan Jazuli

 

Ia mengapresiasi festival balon udara di Desa Notorejo Kecamatan Gondang Tulungagung, berjalan lancar. Sebagai tonggak awal, rencana tindak lanjut membuat pelatihan ini karena kebetulan dia pernah menjabat Kasatlantas Wonosobo.

"Saya masih punya teman-teman di sana saya undang tim kreatif pengrajin balon yang ada di Wonosobo sudah sanggup nanti akan hadir kalau tidak di awal Mei atau akhir April 2025. Kita akan memberi pelatihan kepada seluruh perwakilan Kecamatan," ujarnya.

Ia mengatakan, karena masih awal-awal festival balon udara di Notorejo ini masih goyang-goyang terkena angin ke kanan kiri. Serta bertahan di atas masih belum terlalu lama dan tidak stabil. Sehingga butuh mentor dari Wonosobo yang berpengalaman.

"Nah, gimana caranya yang akan kita tanyakan ke teman-teman dari Wonosobo. Karena tim yang sudah pengalaman saya kenal namanya Pak Pendi ini sudah 50 tahun menjadi pengrajin balon," tandasnya.

Menurut dia, Festival Balon Notorejo bagus sekali. Ketika desa-desa lain belum punya inisiatif untuk membuat balon yang bagus, Desa Notorejo sudah membuat balon menarik. Warna-warni disiapkan desain nya tidak hanya berupa plastik dikasih lakban diterbangkan.

"Ini bagus membuatnya detail. Remaja Desa Notorejo juga punya inisiatif untuk diikat dengan tali, sehingga tambah aman," tegasnya.

Polisi kelahiran Temanggung Jawa Tengah ini mempersilakan menyambut tradisi festival balon udara ini seraya tetap bertanggung jawab dan bermanfaat, sehingga tidak mengganggu penerbangan tidak menimbulkan kebakaran.