Apindo Jatim Jadikan Penguatan Ekonomi Lokal sebagai Prioritas
- Istimewa
Ia mengungkapkan investasi Banyuwangi pada 2024 mencapai Rp3,54 T, menjadikannya menduduki posisi ke-11 di Jawa Timur.
Rapat kerja juga dihiasi dengan diskusi peningkatan SDM, yang salah satunya melakukan penadatanganan dengan Universitas Surabaya. Kerja sama ini membuka peluang bagi anggota APINDO untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Kami sadar kebutuhan pendidikan sangat mendesak. Itu sebabnya, kami mendukun kerja sama ini dengan memberi ruang kepada angggota Apindo untuk meningkatkan mutu pendidikan,” ungkap Wakil Rektor I Ubaya, Prof. Maria Goreti Marianti Purwanto.
Selama dua hari di kabupaten yang dijuluki Sunrise of Java, sejumlah pelaku usaha yang menjadi anggota DPP APINDO Jatim turut menggerakkan ekonomi daerah. Seperti menghadirkan produk UMKM serta mengunjungi Sanggar Sapujagad di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Kunjungan ini sebagai bukti dukungan terhadap industri pariwisata daerah, sekaligus mendonasikan bantuan kepada pengelola desa wisata.
Sejumlah pelaku usaha juga melakukan manufacturing visit ke dua perusahaan sekaligus. Perusahaan pertama yang dikunjungi adalah produsen produk perikanan, PT Suri Tani Pemuka. Disambung menggunjungi PT Lundin Industry Invest, selaku produsen perangkat sistem senjata (alutsista) berbasis maritim. Rakerkonprov ditutup dengan mengunjungi Boom Marina yang dikembangkan Pelindo Property Indonesia (PPI).