DPR RI Desak Audit Total Bandara YIA: Terlalu Mahal, Sepi dan Berisiko Tinggi!
- Istimewa
Bambang Haryo mengaku telah menyuarakan kekhawatiran ini sejak awal pembangunan, bahkan saat ia masih di Komisi VI DPR-RI.
"Saya sudah mengatakan sejak awal bahwa bandara tersebut tidak visible, apalagi posisinya sejajar dengan bibir pantai. Itu tidak pernah terjadi di bandara lain," ungkapnya.
Melihat kondisi saat ini, BHS mendesak agar segera dilakukan audit menyeluruh dan kajian ulang atas keberadaan YIA.
"Sudah waktunya bandara ini dilakukan kajian dan audit mendalam. Walaupun sudah terlambat, tetapi karena menyangkut keselamatan publik, tidak ada kata terlambat. Bila perlu, ditutup dan dikembalikan ke lokasi semula di Adisutjipto," tegas BHS.
Ia juga menyoroti minimnya operasional pesawat berbadan lebar (wide body) di YIA, meskipun fasilitas garbarata widebody tersedia, menunjukkan bahwa YIA belum memenuhi ekspektasi.
"Kalau dikembalikan ke Bandara Adisutjipto, karena menyangkut masalah keselamatan. Adisutjipto adalah bandara yang paling layak, karena integrasi moda transportasinya baik Bus dan Kereta Api, terkoneksi dengan baik. Jadi kembalikan saja demi untuk keselamatan publik," pungkas BHS.