DPRD Jatim Respon Polemik Sound Horeg: Perlu Regulasi yang Komprehensif

Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Puguh Wiji Pamungkas
Sumber :
  • VIVA Jatim/A Toriq A

Puguh mengakui tradisi masyarakat dalam menggunakan sound system untuk acara seperti pernikahan dan khitanan adalah bagian dari budaya lokal yang tidak bisa diabaikan.

Kapolres Gresik Imbau Masyarakat tidak Gunakan Sound Horeg

Namun, menurutnya, perlu ada regulasi yang membedakan antara hiburan tradisional dengan sound horeg yang cenderung melanggar norma.

“Negara harus hadir. Jangan sampai pemilik usaha sound system kehilangan mata pencaharian. Tapi juga jangan dibiarkan bila mengganggu ketertiban umum. Harus ada peraturan daerah yang mengatur, dengan melibatkan semua pihak untuk mencari solusi bersama,” tegasnya.

Tambang Ilegal Marak, Warga Resah, DPRD Jatim: Gubernur Harus Lebih Tegas

Lebih lanjut, Puguh menyoroti dampak sosial negatif yang muncul akibat penyalahgunaan sound horeg, seperti keributan antarwarga yang berujung pada tindak kekerasan.

“Kita semua hidup berdampingan. Jangan sampai ekspresi kebudayaan malah menjadi pemicu konflik. Mari duduk bersama, cari win-win solution, dan pemerintah harus menjadi fasilitator,” pungkasnya.

Bupati Trenggalek Titip Aspirasi ke DPRD Jatim Ihwal Infrastruktur di Daerah Bencana