Soal Pemukulan 5 Jurnalis di Diskotek Ibiza, Ini Klarifikasi Pemuda Pancasila Surabaya

Ilustrasi Perlindungan Wartawan
Sumber :
  • IST/Viva Jatim

Jatim –Sekretaris MPC Pemuda Pancasila Kota Surabaya, Baso Juherman, memberikan klarifikasi terkait pemukulan lima jurnalis oleh oknum yang disebut-sebut sebagai kader ormas tersebut. 

Sebar Brosur Penculik Aktivis 1998, 4 Mahasiswa Diperiksa Bawaslu Lamongan

Pihaknya membantah jika pelaku pemukulan terhadap jurnalis di seberang jalan Diskotek Ibiza Surabaya yang terjadi pada Jum’at, 20 Januari 2023 adalah kader Pemuda Pancasila (PP).

Baso sendiri sangat menyayangkan terjadinya aksi pemukulan terhadap para wartawan yang sedang melakukan peliputan kegiatan Disbudpar Jatim di Diskotek Ibiza.

TPN Ganjar-Mahfud Meragukan Klarifikasi Gus Miftah Soal Bagi-bagi Duit di Pamekasan

“PP ini punya hubungan baik dengan rekan-rekan wartawan. Kami tentu melarang keras aksi atau tindakan premanisme, lebih-lebih terhadap wartawan,” ujar Baso.

Ia memastikan, para pelaku bukanlah kader PP sebagaimana dugaan para wartawan yang menjadi korban pemukulan. Sebab, ia telah meminta keterangan dari para kader PP Kota Surabaya, namun tak satu pun yang mengetahui identitas para pelaku. 

Wartawan Bojonegoro Bersyukur Kapolres Dimutasi, Kirim Karangan Bunga untuk Kapolri

“Di zaman seperti sekarang sudah bukan eranya lagi main kekerasan. Maka saya dukung upaya teman-teman wartawan untuk mencari keadilan. Begitu juga kepolisian untuk menangkap para pelaku,” paparnya. 

Sementara itu, manajemen Diskotek Ibiza Surabaya, Wahyu Tri Hartanto menyatakan, kedatangan Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim, ke Ibiza Surabaya untuk memverifikasi dokumen perizinan. 

“Petugas Disbudpar datang ke sini untuk melakukan verifikasi izin. Saat itu orang Disbudpar meminta wartawan untuk naik ke lantai 5 menyaksikan proses verifikasi. Kalau soal perizinan Ibiza, silakan konfirmasi ke dinas terkait,” kata Wahyu. 

Soal aksi pemukulan, Wahyu mengaku tak mengetahui kejadian tersebut. Ia juga tak mengenal para pelaku aksi kekerasan terhadap para jurnalis yang sedang bertugas.