Demi Jaga Keselamatan saat Cuaca Ekstrem, Pemkot Surabaya Terbitkan Surat Edaran ke Sekolah

Ilustrasi Cuaca Buruk
Sumber :
  • Yudha Fury/ Jatim Viva

Jatim –Mengantisipasi cuaca ekstrem, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya memberikan imbauan khusus kepada Kepala SD, SMP negeri dan swasta, serta Kepala PAUD dan Pendidikan Non Formal di Kota Surabaya. 

Udara Panas Landa Indonesia Belakangan Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya

Imbauan ini termaktub dalam Surat Edaran (SE) dengan nomor 400.3/4551/436.7.1/2023 mengenai Himbauan Cuaca Ekstrem. Surat edaran inii terbit berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyampaikan, di sejumlah wilayah Jawa Timur akan mengalami cuaca ekstrem.

Bahkan kondisi ini nantinya akan berpotensi berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, puting beliung, dan tanah longsor untuk daerah dataran tinggi.

Pemkot Surabaya Gandeng Kampus NU Unusa Kelola Bozem dan Taman di Tenggilis

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh menjelaskan langkah ini sengaja diambil oleh pihak Pemkot Surabaya demi menjaga keselamatan para pelajar yang ada di Kota Pahlawan. Apalagi beberapa hari terakhir, hujan dengan intensitas tinggi sering melanda Kota Surabaya, dan di sejumlah titik pun sempat terjadi genangan.

“Saat ini memang perkiraan cuaca BMKG adalah cuaca ekstrem, imbauan saya yang ke luar kota bersama anak-anak, apalagi ke lereng gunung atau waduk, harapan kami tidak keluar kota atau ditunda terlebih dahulu. Karena ini berisiko untuk anak-anak,” kata Yusuf, Kamis, 23 Februari 2023. 

Sudah Disiapkan Rp81 M, Pembebasan Lahan Warga Taman Pelangi Belum Beres

Yusuf menambahkan usai diterbitkan dan disebar luaskan SE tentang Himbauan Ekstrem pada 22 Februari 2023 kemarin, tenaga Pendidikan yang ada di Kota Pahlawan bisa menerima dengan legawa. 

 “Alhamdulillah teman-teman bisa menerima. Ada yang konsultasi ke saya juga, karena sudah terlanjur membuat jadwal untuk berkegiatan di luar kota, saya minta untuk ditunda. Imbauan ini berlaku sampai ada informasi lebih lanjut dari BMKG. Kalau cuaca diprediksi sudah membaik iya tidak apa-apa,” tuturnya.

Yusuf meminta kepada seluruh kepala sekolah setelah kegiatan pembelajaran selesai, dimohon mengimbau peserta didik untuk segera pulang ke rumah, apabila terjadi hujan tidak berteduh dibawah pohon, bangunan yang rapuh, papan reklame, dan lainnya, tidak bermain (berenang/mandi, memancing ikan, dan lain-lainnya) di gorong-gorong, sungai, waduk, dan tambak.

“Anak-anak diarahkan untuk langsung pulang, tidak ikut teman-temannya pergi bermain. Apalagi saat mendung, kalau sudah dirumah kan sudah aman. Juga mengingatkan anak-anak tidak melakukan aktivitas di sekitar sungai, seperti sungai yang awalnya sedang surut tiba-tiba hujan turun dan membuat sungai menjadi penuh, ini membahayakan mereka,” ujarnya.

Lebih lanjut, para kepala sekolah juga diminta untuk melaporkan kondisi sekolah mereka selama cuaca ekstrem melanda. 

“Kepala sekolah juga saya minta selalu siaga di sekolahnya, seperti kalau ada kebocoran bisa segera melapor ke PD untuk dicarikan solusi dan  ditindaklanjuti. Karena bagian atap tidak boleh dianggap ringan, sebab bisa membahayakan keselamatan siswa,” kata Yusuf. 

Tak hanya itu saja, para orang tua juga diminta untuk mengawasi aktivitas bermain pada anak. 

“Mengimbau anak-anak PAUD dan SD tidak bermain di sekitar selokan. Orang tua juga diminta untuk mengawasi anak-anaknya,” pungkasnya.