Diskominfo Kabupaten Mojokerto Puluhan Ribu Kali Diserang Hacker
- Viva Jatim/M Lutfi Hermansyah
Jatim – Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Mojokerto telah puluhan kali mendapat serangan siber dari hacker, baik dalam maupun negeri.
Berdasarkan dara dari Diskominfo Kabupaten Mojokerto, Per 1 januari 2023 serangan yang masuk berjumlah kurang lebih 50 ribu kali. Serangan tersebut mencoba meretas melalu beberapa bagian keamanan sistem informasi (security attack). Paling banyak melalui bugs os windows, totalnya 32928 serangan. Sementara, percobaaan serangan ke malware sebanyak 14237 kali dan website/server Pemkab Mojokerto 5000 kali.
Kejahatan komputer (cyber crime) pada dunia maya ini berasal dari berbagai negara. Namun paling banyak serangan dari Indonesia, mencapai 11 ribu kali serangan dan kedua dari India, 6500 kali serangan.
Plt Kepala Bidang Informatika Diskominfo Kabupaten Mojokerto, Diding Adi Parwoto mengakui hal tersebut. Untuk mengatasinya, pihaknya telah memiliki tim Computer Security Incedent Respon Team (CSIRT) yang disetujui oleh BSSN Badan Siber dan Sandi Negara (Basan Siber dan Sandi Negara).
"Pembentukan tim ini termasuk lompatan kita dalam hal keamanan. Sekarang situs judi banyak sekali menyusup,mereka seringkali bersembunyi. Kita rutin melakukan scanning web satu persatu untuk mengidentifikasi penyusupan," katanya kepada Vivajatim.co.id, Selasa, 28 Februari 2023.
Menurutnya, keteledoran justru dilakukan oleh para operator aplikasi sehingga sistem keamanan dapat ditembus. Keteledoran tersebut dalam penggunaan password akun administrator yang mudah diprediksi. Karena para operator malas menghafal kata sandi.
“Sehingga password kami perbaiki. Kita sebagai pengguna harus peduli terhadap keamanan akun aplikasi,” jelasnya.
Diding menambahkan, saat ini Diskominfo Kabupaten Mojokerto sudah memiliki firewall untuk memingkatkam sistem keamanan dari ancaman serangan cyber. Selain itu, pihaknya juga mempunyai server ganda untuk menyimpan semua data.
Semua data di aplikasi sudah dipindahkan ke server pusat data nasional (PDN) milik pemerintah pusat. Sedangkan server Diskominfo Kabupaten Mojokerto sebagai cadangan.
“Server di sini sebagai backup. Sehingga kalau server pusat trouble, di sini masih jalan,” pungkasnya.