Wapres Ma'ruf Amin Luncurkan Gerakan Wakaf Indonesia di Tebuireng Jombang

Launching program GWI di SMA trensains Tebuireng Jombang
Sumber :
  • M. Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

Namun, kata dia, fakta tersebut tidak berbanding lurus dengan pengelolaan dana yang bersifat sosial (charity). Karena masyarakat masih minim pengetahuan literasi tentang perwakafan. Selain itu, nadzir (pengelola harta) wakaf juga harus berkompeten. 

Pj Gubernur Adhy Raih Penghargaan Kepala Daerah Pendukung Pengelolaan Zakat Terbaik Nasional

"Masih lemahnya tata kelola wakaf, rendahnya literasi wakaf dan kapasitas nadzir yang harus ditingkatkan. Ini menyebabkan pengelolaan wakaf untuk menyejahterakan masyarakat dan menurunkan ketimpangan sosial belum maksimal," tuturnya. 

Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng sekaligus Ketua Badan Wakaf Pesantren Tebuireng (BWPT), Gus Kikin mengatakan, Kerjasama BWPT ini terbuka untuk perorangan, badan hukum, dan korporasi, atau bahkan perusahaan multi nasional. 

Kendalikan Inflasi Pangan di Jatim, Pj Gubernur Adhy Gagas Skema Program Korporasi Petani

"BWPT akan membangun kerjasama dengan pemangku kepentingan yang luas, yang peduli untuk bersama-sama mengentaskan kemiskinan dan mengurangi ketimpangan," tuturnya. 

Ia menyampaikan, Tebuireng ingin menunjukkan bahwa sedang mengoptimalisasi penggunaan tanah-tanah wakaf yang ada di Tebuireng.

Sertijab Pj. Gubernur Jatim, Adhy Karyono Akan Lanjutkan Pembangunan dan Pelayanan Publik

“Khususnya memang wakaf ini yang ditinggalkan oleh hadratuseh sekitar 8 hekatre. Dan kami sudah mulai membangun dimulai dari KH. Sholahudin Wahid,” terangnya.

Saat ini di lahan peninggalan Kiai Hasyim Asy'ari itu itu terdapat gedung SMA Trensains dengan 16 kelas dan gedung SMP Sains 21 kelas. Sebenarnya masih ada sisi lahan yang belum dimanfaatkan. Namun pihaknya sedang berfikir untuk bagaimana mengoptimalkannya. Disisi lain, juga masih ada lahan sekuas 16 hektare yang diwakafkan. 

Halaman Selanjutnya
img_title