Jelang Idul Fitri, Stok Pangan di Jatim Dipastikan Aman dan Harga Terjangkau

Kepala Bidang Badan Karantina Pertanian Nasional, Bambang
Sumber :
  • Viva Jatim/Nur Faishal

Jatim – Kepala Badan Karantina Pertanian Nasional, Bambang memastikan, kebutuhan pangan tidak ada hambatan secara nasional.

Minim Pendonor, Stok Darah di PMI Tuban Menipis

Menurutnya, seluruh ASN juga wajib mengawal seluruh kebutuhan pangan agar tidak ada persoalan. 

Jelang Idul Fitri, masyarakat memang kerap mengeluhkan harga dan stok pangan di pasaran. Mulai dari kebutuhan pokok sukar ditemui atau langka, hingga harga yang meroket sekali pun.

Menilik Sejarah dan Makna Lebaran Ketupat, Sudah Ada Sejak Era Wali Songo

Akan tetapi, Bambang memastikan stok pangan cukup dan harga terjangkau. "Alhamdulillah, di Surabaya juga jadi barometer ekonomi negara dan memang kebanyakan (komoditas) dari Jatim, hari ini stok pangan cukup dan harga terjangkau.”

“Mudah-mudahan, produksinya berlimpah, bukan karena daya beli masyarakat yang menurun di, sisi lain dampak COVID-19 sudah relatif pulih, sehingga tidak berdampak ke masyarakat, terutama saat jelang Idul Fitri," kata Bambang saat ditemui di Kantor Balai Karantina Pertanian Tanjung Perak Surabaya, Rabu 5 April 2023.

7 Langkah Jitu dan Mudah Turunkan Berat Badan Usai Lebaran

Walaupun, lanjut Bambang, masih ada persoalan-persoalan terkait penyakit PMK, setahun hampir tuntas dan landai. Jadi, harus kolaborasi dan dipikirkan bersama, terutama yang terjadi di pelabuhan Tanjung Perak.

Bambang menjelaskan, untuk hewani, masih bisa dipenuhi dari impor. Namun, untuk Idul Adha, 90% hewan hidup dan kebanyakan dari Jatim, baik sapi mau pun kambing. 

Kendati demikian, Bambang menegaskan, kebutuhan sapi dan kambing untuk Idul Adha masih ada momok. Sebab, terkendala LSD atau belum divaksin. 

"Jadi, segera divaksin dan masa inkubasi 28 hari untuk LSD, kalau terlambat ya tidak bisa dikirim. Tugas karantina terbatas, di titik pemasukan dan pengeluaran, masih banyak tempat-tempat yang berpotensi jadi pemasukan dan pengeluaran ilegal dan belum dijaga oleh negara. Oleh karena itu, 24 jam 7 hari kerja di 600 titik, kalau titik lain tidak terjaga dengan baik maka masih sangat terbatas sekali," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Jatim, Indyah Aryani mengungkapkan, posisi dan stok pangan di Jatim saat ini dipastikan aman. Ia menyebut, untuk populasi sapi se-Jatim, ada 4.9 juta.

"Produksi daging hampir 93.000, dari sisi kebutuhan sampai demand surplus dan menyangga melayani Indonesia Timur. Telur ayam surplus, termasuk daging ayam juga. jadi, jatim posisi produksi daging menempati 21% dari ketersediaan Indonesia," paparnya.

Selain itu, produksi sapi perah, sambung Indyah, hampir 600.000 atau 57% dari nasional. Artinya, untuk Jatim masih surplus. 

"Untuk daging ayam 500 juta, kurang lebih 12% dari ketersediaan produksi nasional, untuk suplly indonesia timur juga. Telur kita sentranya, ada 32% di Indonesia, dari blitar, kediri, dan sekitarnya, sehingga kita supply Indonesia secara keseluruhan," jelas dia.

Perihal harga, ia mengaku pihaknya setiap pagi selalu ke pasar untuk mengkroscek perkembangan harga. Menurutnya, masih relatif stabil dan sesuai HET dari Bapanas.

"Alhamdulillah, kita coba untuk sinkronkan, apakah ada jarak atau tidak, tapi ternyata di bawah HET. Kami bersama satgas pangan dari Ditreskrimsus Polda Jatim sudah mengecek ke Pasar Wonokromo, stok aman dan melimpah semua komoditas peternakan, di pasar Pucang juga relatif tidak terlalu tinggi, diharap daya beli masyarakat bisa terjangkau," tuturnya.