Para Tahanan Ngaji dan Buka bersama Petugas Kepolisian di Polres Pelabuhan Tanjung Perak

Para tahanan dan kepolisian ngaji dan buka bersama
Sumber :
  • Viva Jatim/Nur Faishal

Jatim – Memanfaatkan bulan suci Ramadan, tahanan di Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya serempak melakukan ngaji dan salawatan bersama.

Ceria Gelar Rangkaian Safari Ramadhan 1445 H, Buka Puasa Bersama dengan Tokoh Masyarakat

Peserta ngaji dan salawatan adalah tahanan dari semua macam perkara da nasal-usul kasus.  Baik dari kasus penganiayaan, pencurian, hingga narkoba sekali pun. Satu persatu tahanan terlibat tengah menyemak bacaan, melantunkan salawat dan asmaul huna bersama-sama.

Hal ini menunjukkan kekompokan di tengah bulan yang penuh berkah ini. Bahkan, saking guyub dan tertibnya, seolah tak ada sekat antara tahanan dengan para petugas kepolisian. Meski, di balik jeruji, terdapat penjagaan ekstra ketat.

Cium Bendera Merah Putih, Napi Teroris Eks JI Kembali Ke Pangkuan NKRI

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kompol Wahyu Norman mengatakan, kegiatan ngaji bersama dan tausyiah singkat merupakan agenda rutin setiap Ramadan tiba. Meski, tak dilakukan secara berkala atau setiap hari.

Norman mengaku senang dan mengapresiasi para tahanan. Sebab, meski dalam status narapidana dan terjerat perkara, mereka antusias dan beribadah lebih giat saat Ramadan.

Kanwil Kemenkumham Jatim Usulkan 16.608 Warga Binaan Peroleh Remisi Khusus Idul Fitri

"Kegiatan kami selama Ramadan tidak hanya ngaji bersama, tapi juga buka bersama dan tausyiah. Selain bersama anggota, kami juga melakukan dengan para tahanan," kata Norman kepada Viva Jatim, Selasa 11 April 2023 lalu.

Kendati buka dan ngaji bersama tahanan, hal tersebut telah diantisipasi Norman. Salah satunya dengan melakukan penjagaan ekstra ketat di sejumlah titik.

"Alhamdulillah, kita bisa buka dan ngaji bersama para 183 orang saudara kita yang ada di tahanan dan berlangsung aman," imbuhnya.

Norman menegaskan, ratusan tahanan itu berasal dari Satreskrim, Satresnarkoba, hingga titipan dari kejaksaan. Ia menyatakan, kegiatan tersebut berlangsung lancar dan aman sejak awal Ramadan.

Sementara itu, salah satu tahanan pidana bernama Rosul mengaku bersyukur bisa mengikuti kegiatan keagamaan selama Ramadan. Kendati, tak bisa berkumpul bersama keluarga akibat terjerat kasus pidana penganiayaan.

"Sedih nggak bisa buka, sahur, sama tarawih bareng keluarga. Tapi ya senang juga masih diberi kesempatan dan kesehatan untuk bisa tetap beribadah," ujar pria asal Surabaya itu.

Meski begitu, ia mengaku menyesali perbuatannya menganiaya seseorang. Ia mengaku tak mengulangi dan berharap bisa menjadi pribadi yang lebih baik usai bebas kelak.

"Saya menyesali perbuatan saya," tutur pria yang sudah menjalani 4 bulan pidananya itu.