Satu ABK KM Jaya Utama yang Terombang-ambing di Pantai Niyama Meninggal
- BPBD Tulungagung
Sementara, Ketua Pokmaswas Pantai Selatan, Yulianto mengungkapkan prosesi evakuasi berjalan dramatis. Pasalnya, kondisi awak kapal dalam keadaan kelelahan dan beberapa ada yang lemas.
Satu diantaranya yang kritis dan akhirnya tak tertolong yang dibawa ke Puskesmas Besuki. Ia menyaksikan, mungkin ada kecerobohan dari kaptennya kapal. Sudah diperingatkan oleh yang menjaga pantai, namun tidak mengindahkan, diduga kapten kapal ketiduran karena kelelahan.
Saat proses evakuasi, salah satu ABK ada yang tangannya diberi tali, sehingga tidak bisa menepi maupun ke tengah. Alhasil, ia tergulung-gulung ombak besar, dan bisa dievakuasi di tepi pantai.
"Prakiraan usianya tadi sekitar 40 keatas atau 50-an. Sempat mulutnya itu sudah agak keluar busa sedikit, tetapi nafasnya masih ada dan terlihat lemas," bebernya.
Yulianto mengaku saat proses evakuasi, petugas tim gabungan dibantu warga sekitar ikut berduyun-duyun bahu membahu menyelamatkan ABK kapal. Mulai dari yang bisa berenang maupun tidak bisa ikut memberikan pertolongan.
"Disini ada seperti itu (laka laut), langsung berbondong-bondong bagaimana bisa menyelamatkan walaupun dengan ke arah tepian yang tidak bisa berenang pun ikut juga tadi," tandasnya.
Diketahui sebelumnya, KM Jaya Utama dilaporkan terdampar di Pantai Niyama lantaran gelombang tinggi. Kapal tersebut sejatinya akan menghindari gelombang, namun kuatnya arus membuat jangkar putus dan menyeret ke tepi Pantai Niyama.