'Janggelan' Bahan Cincau di Trenggalek Lebihi Pendapatan, Hasilkan 30 Ton per Bulan

Janggelan (bahan cincau hitam) di Trenggalek tumbuh subur.
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Trenggalek, VIVA Jatim –Rimbun pepohonan menemani perjalanan di sebuah daerah penghasil bahan cincau. Masyarakat Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek Jawa Timur menyebut 'Janggelan' (ejaan sate), beberapa tahun menjadi tanaman yang memiliki potensi sebagai penghasilan.

Satpolairud Polres Trenggalek Bakal Dibangun, Menunggu Bersama Blitar dan Pacitan

Masyarakat menjadikan tanaman cincau hitam dengan nama latin Platostoma Palustre yang masuk dalam genus Plastoma keluarga Lamiaceae sebagai sampingan. Namun hasil penjualan melebihi pendapatan utama masyarakat.

Salah satu petani asal Desa/Kecamatan Pule, Ahmad Yani (53) mengungkapkan bahwa dulu mendapat bibit dari kecamatan tetangga. Setelah panen, hasil pertama dirinya mencoba mengembangbiakan agar lebih luas. 

Hujan Sebabkan Tebing Longsor, Timpa 3 Rumah di Trenggalek

Baru panen kedua, ia menjualnya ke pengepul.  Lahannya yang berjarak sekitar 2 KM dari rumah. 

Ia hanya beberapa kali merawat. Pasalnya tumbuhan tersebut tak memerlukan perlakuan khusus saat pembesaran hingga panen.

Ini Pentingnya Cek Kesehatan Hewan Peliharaan, Jangan Sampai Banyak Virus

Di musim kemaru, pertumbuhan lebih cepat. Selain itu, saat dipanen proses pengeringan lebih cepat bila dibanding dengan musim penghujan. Termasuk dari segi harga bisa ikut naik seiring dengan ketersediaan stok dari petani dan momen permintaan cincau.

"Tengkulak biasanya menaikkan harga Janggelan di musim kemarau. Mngkin karena stok pemasok yang sedikit," beber Yaji kepada VIVA Jatim, Kamis, 21 September 2023.

Halaman Selanjutnya
img_title