Bacok Pelajar hingga Tangan Putus, 6 Anggota Gangster di Tuban Ditangkap

Markas Polres Tuban.
Sumber :
  • Imron Saputra/Viva Jatim

Tuban, VIVA Jatim – Aparat Kepolisian Resor Tuban menangkap enam anggota gangster yang diduga menjadi pelaku pembacokan yang memakan dua korban pelajar, yakni RP (16 tahun) dan AB (15). Bahkan, gara-gara aksi pembacokan kelompok anarkis jalanan itu, tangan kanan AB putus.

Suami Tega Habisi Istrinya dengan Cara Dicekik, Pelaku Malah Coba Bunuh Dirinya

Keenam anggota gangster yang ditangkap ialah mereka yang membacok RP, pelajar SMK asal Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban. Mereka yang semuanya masih remaja itu ditangkap pada Kamis, 2  November 2023, di rumah masing-masing.  

"Ada 6 yang diamankan, dan rata-rata mereka masih di bawah umur dan masih pelajar. Saat ini, mereka masih dalam pemeriksaan penyidik sebagai saksi, dan masih kita usut pelaku yang lainnya," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pasuruan, Inspektur Polisi Satu Rianto, Jumat 3 November 2023.

Terungkap! Wanita Asal Tuban yang Ngaku Dirampok Ternyata Palsu, Modus Investasi Bodong

Sementara untuk korban AB, Rianto mengaku masih melakukan penyelidikan dan belum menangkap para pelaku. Belum juga diketahui apakah pembacok AB satu kelompok dengan keenam orang pembacok RP yang ditangkap. Sebab, AB masih belum bisa dimintai keterangan karena kondisi kesehatannya tak memungkinkan. 

Sebelumnya diberitakan, kasus pembacokan terhadap dua remaja ini terjadi hanya dalam satu pekan. Ada dua korban yang dibacok. Korban pertama adalah RP yang dibacok oleh sekelompok orang yang tidak dikenal saat sedang mengisi bensin di SPBU Desa Bunut, Kecamatan Widang, pada Jumat 27 Oktober 2023, lalu. Korban luka-luka.

Mobil Polisi di Tuban Dirusak Saat Bubarkan Konvoi, 10 Remaja Diamankan

Sedangkan korban kedua adalah AB ia dibacok ditangannya hingga putus saat melintas di Jalan Raya Babat-Tuban pada Selasa, 31 Oktober 2023. Paman korban, Muhammad Suwito, menjelaskan, sebelum kejadian, ibu korban sempat menghubungi dirinya dan memberitahu jika korban pergi ke luar rumah.

Suwito mengira keponakannya itu pergi ke rumah temannya dan tidak memiliki firasat apa pun. Namun, paginya, Suwito menerima telpon dari seseorang dan diberitahu jika AB tengah dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Babat dan kemudian dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya. setelah tahu apa yang menimpa AB, Suwito kemudian melapor ke polisi.