Ngabuburit Sembari Melihat Keunikan Mobil Tua Jerman di Area SLG Kediri

Kediri Volkswagen Club ikut meramaikan Festival Budaya Kuno-Kini.
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

"Terus yang sama bupati tentang kemarin panjalu, sempat touring ke luar kota juga," paparnya.

Mengenal 6 Kota Terdosa di Dunia, Seks Bebas hingga Maksiat Merajalela

Pria berusia 42 tahun ini menjelaskan bahwa jumlah anggota di Kediri baik kabupaten maupun kota kuirang lebih sekitar 40 sampai 50 yang aktif. Sementara untuk jumlah pemilik mobil Volkswagen Safari yang ada di Kediri ada 8, lalu jenis yang VW Kodok sekitar 25 unit.

"Kalau jenis VW Kombi seperti itu juga 20an," ujar Sukamto sembari menunjukkan jari ke arah seberang mobil tua tersebut terparkir.

Hannover Messe, PT SIER Gandeng Perusahaan Jerman Kembangkan Inovasi Industri

Ia mengaku club mobil tua ini sudah berdiri sejak 39 tahun yang lalu atau sekitar 1983 silam. Sementara koleksi dari anggota yang pailing lama yaitu keluaran tahun 1961 dan masih bisa digunakan atau beroperasi. 

Dirinya menerangkan untuk perawatan Mobil VW ini sekarang berbeda dengan yang dulu. Pasalnya dahulu masih belum ada club atau tidak ada grup-grup di media sosial seperti Facebokk. Berbeda dengan sekarang lebih banyak kemajuan digitali, akhirnya pemilik mobil dalam mencari sparepart maupun onderdil lebih enak.

Hannover Messe 2023, Industri Otomotif Indonesia Pamer Teknologi Canggih

Termasuk dalam bertukar informasi, Sukamto bersama rekan-rekan komunitas club lebih mudah. Jika dari sisi perawatan, ia mengaku mobil tua harus sering dicek up, karena maklum mobil harus mendapat perhatian dari sang pemilik mulai dari kelistrikan hingga pegapian.

"Perawatannya harus intensif. Ini harus setiap hari melakukan pengecekan. Kalau mobil sekarang pendinginnya menggunakan air, kalau mobil VW ini pendinginnya berupa udara," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
img_title