Unik, Satu Keluarga Ini Mudik Jakarta - Banyuwangi Naik Bajaj hingga Mogok

Satu Keluarga Ini Mudik dari Jakarta - Banyuwangi Naik Bajaj
Sumber :
  • M. Lutfi Hermansyah/ Viva Jatim

Karena kerusakan mesin, mereka terpaksa harus menepi dan mencari bengkel. Apesnya, tak ada satu pun bengkel yang buka kala itu. 

Puncak Arus Mudik Melalui Terminal Purabaya Diprediksi 8 dan 9 April 2024

“Dari makam itu didorong orang ke Pom. Istirhat di Pom, tapi di pom bensin  tidak enak karena enak wajahnya jutek-jutek. Akhirnya saya pindah ke ruko ini, dibantu dorong sama orang yang kerja di ruko ini,” ungkapnya. 

Hingga larut malam, Royadi tidak tahu hurus mencari bantuan kemana. Ia dan kelurgamya memutuskan  tidur di pelataran ruko hingga keesokan harinya. 

Waketum PKB Lepas 25 Bus Mudik Perubahan Gratis ke Sejumlah Daerah

Ia bercerita, dalam perjalan mudik ini berbekal uang Rp 1,5 juta. Uang tersebut untuk keperluan bensin dan makan selama perjalanan.

“Modal buat beli bensi dari Jakarta ke Banyuwangi Rp 400 ribu. Ini pulang bensin habis Rp 200 ribu. Dan makan Rp 400 ribu. Jadi habis Rp 1 juta. Sekarang sisa Rp 500 ribu, saya irit-irit,” bebernya. 

5 Tips Cerdas Sambut Mudik Lebaran 2024

Sampai Kamis, 12 April 2024 sore, mereka hanya bisa pasrah sembari menunggu pertolongan. Royadi mengaku tak bisa berbuat banyak karena sisa uang yang ia memilki pasti tidak bisa untuk mengganti dengan Blok Kop baru. Apalagi, lanjut dia, sparepart Bajaj jarang ditemui di Mojokerto. 

“Kalau dibelikan blok kop Rp 900 ribu habis dan bahkan kurang. Sekarang saya pasarah, Kalau ada yang menolong syukur, kalau tidak ada ya sudah. Karena satu-satunya barang ini (blok kop) adanya di jakarta, tidak ada yang asli kayak ini disini,” terangnya.